Studi Baru Menemukan: Ternyata Gula Tidak Begitu Bagus untuk Perkembangan Otak Anak Anda

- 14 April 2021, 10:51 WIB
ILUSTRASI Gula,
ILUSTRASI Gula, /Choirun N/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Anak-anak adalah konsumen tertinggi gula tambahan, bahkan ketika diet tinggi gula dikaitkan dengan efek kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung dan bahkan gangguan fungsi memori.

Namun, sedikit yang diketahui tentang seberapa tinggi konsumsi gula selama masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan otak, khususnya wilayah yang dikenal sangat penting untuk pembelajaran dan memori yang disebut hipokampus.

Penelitian baru yang dipimpin oleh anggota fakultas University of Georgia bekerja sama dengan kelompok penelitian University of Southern California telah menunjukkan dalam model hewan pengerat bahwa konsumsi harian minuman yang dimaniskan dengan gula selama masa remaja merusak kinerja pada tugas belajar dan memori selama masa dewasa.

Baca Juga: Sesi Pemotretan, Kecantikan Amanda Manopo Bertambah Saat Gunakan Busana Hijab Muslim

Kelompok tersebut lebih lanjut menunjukkan bahwa perubahan bakteri di usus mungkin menjadi kunci gangguan memori yang diinduksi gula.

Mendukung kemungkinan ini, mereka menemukan bahwa defisit memori serupa diamati bahkan ketika bakteri, yang disebut Parabacteroides, secara eksperimental diperkaya dalam usus hewan yang tidak pernah mengonsumsi gula.

"Gula pada kehidupan awal meningkatkan kadar Parabacteroides, dan semakin tinggi kadar Parabacteroides, semakin buruk tugas hewan," kata Emily Noble, asisten profesor di UGA College of Family and Consumer Sciences.

Mereka menemukan bahwa bakteri saja sudah cukup untuk merusak memori dengan cara yang sama seperti gula, tetapi juga merusak jenis fungsi memori lainnya.

Baca Juga: Tidak Ingin Lemas dan Lapar Siang Hari? 3 Menu Makanan Ini Dipercaya Bisa Bikin Kuat Puasa Seharian

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Science Daily


Tags

Terkini

x