KRI Nanggala sebelumnya telah meminta izin untuk menyelam pada pukul 03.00 WIB dan berencana untuk melakukan latihan dengan menembakkan torpedo SUT.
"Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi," kata pihak Kemhan.
Kemhan masih terus akan memantau perkembangan pencarian KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya tersebut, dengan bantuan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau menggunakan metode pencarian side scan sonar.
TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office) atau organisasi operasi pencarian kapal selam internasional.
Beberapa angkatan laut negara tetangga seperti Singapura, Australia, dan India sudah merespon dan siap memberikan bantuan.
KRI Nanggala-402 merupakan kala selam buatan Jerman yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1981. Kapal selam tersebut diketahui sedang melakukan pelatihan penembakan rudal
Seperti dikutip dari Reuters, panglima militer Hadi Tjahjanto mengatakan jika TNI masih mencari di 96 kilometer dari wilayah perairan Bali.
Baca Juga: Kecurangan Kerap Terjadi pada Situs Online, Seorang Pria Ditangkap Karena Menjual Respirator Palsu
“Ada kemungkinan saat penyelaman statis terjadi pemadaman listrik sehingga hilang kendali dan prosedur darurat tidak dapat dilakukan dan kapal jatuh ke kedalaman 600-700 meter,” kata TNI Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.