Pada 26 Maret, selama konferensi pers Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan orang-orang agar tidak mendapatkan vaksin di luar jalur yang diatur pemerintah.
Dia mencatat bahwa WHO prihatin tentang potensi kelompok kriminal untuk mengeksploitasi permintaan besar global yang belum terpenuhi untuk vaksin.
Tedros menambahkan bahwa beberapa kementerian kesehatan, otoritas regulasi nasional, dan organisasi pengadaan publik telah menerima tawaran yang mencurigakan untuk memasok vaksin.
"Beberapa produk yang dipalsukan juga dijual sebagai vaksin di internet, terutama di web gelap, dan kami mengetahui adanya laporan lain tentang korupsi dan penggunaan kembali botol vaksin kosong," kata Tedros.
Dirinya juga mendesak semua orang untuk tidak membeli vaksin di luar program vaksinasi yang dijalankan pemerintah.
Dilansir Kabar Besuki dari Best Life Online, Setiap vaksin yang dibeli di luar program ini mungkin di bawah standar atau dipalsukan dengan potensi menyebabkan bahaya serius.
Meskipun belum ada vaksin palsu fisik yang ditemukan di Amerika Serikat, orang-orang telah mengiklankan vaksin palsu secara online.
Dilaporkan bahwa lusinan situs web palsu yang mengklaim menjual vaksin atau berafiliasi dengan Moderna atau Pfizer telah disita oleh pemerintah di Amerika Serikat dan Meksiko.
Perusahaan-perusahaan tersebut tampaknya berusaha mendapatkan informasi pribadi untuk digunakan untuk penipuan identitas.***