COVID-19 di India Bagaikan Badai Infeksi, Setiap Hari Lebih dari 300 Ribu Kasus Baru Ditemukan

- 25 April 2021, 17:18 WIB
Ilustrasi gambar virus corona
Ilustrasi gambar virus corona /Dicky S/Pixabay/geralt/free-photos

KABAR BESUKI - Krisis Covid-19 di India semakin mencekam karena angka kematian yang terus melonjak. Sejumlah rumah sakit melaporkan kehabisan tempat tidur perawatan intensif, obat-obatan, dan kehabisan oksigen dalam gelombang infeksi Covid-19 yang mengganas.

“Negeri Bollywood” sejauh ini melaporkan lebih dari 186.000 kematian dan 16 juta kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.

Dari jumlah kasus Covid-19, sebanyak tiga juta kasus ditambahkan hanya dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: Nathalie Hoschler Hamil, Sule Akui Masih Berusaha Ajak Pulang dan Ikhlas Terima Keputusan Sang Istri

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Minggu, 25 April 2021 mendesak semua warga untuk mengambil vaksin COVID-19 dan berhati-hati, dengan mengatakan "badai" infeksi telah mengguncang negara itu.

India telah melaporkan lebih dari 300 ribu kasus baru setiap hari selama empat hari terakhir, lebih banyak dari tempat lain di dunia sejak pandemi dimulai, menambah tekanan pada sistem kesehatan masyarakat.

"Semangat kami tinggi setelah berhasil menangani gelombang pertama," kata Modi dalam pidato radio. "Tapi badai ini telah mengguncang bangsa."

Jumlah kasus harian Covid-19 di India juga tidak menunjukkan penurunan, justru sebaliknya, terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Pastikan Pemerintah Akan Terus Melakukan Upaya Penyelamatan KRI Nanggala-402

Ini membuat negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang itu, jadi negara dengan kasus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, K Srinath Reddy mengatakan, meskipun ada peringatan dan saran bahwa tindakan pencegahan diperlukan, pihak berwenang tidak siap menghadapi besarnya lonjakan tersebut.

Sejumlah negara dunia termasuk Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di India.

Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat berupaya mempercepat penyaluran bantuan untuk membantu pemerintah India dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

Korban meninggal bisa mencapai 2.624 orang dalam sehari. Diprediksi di Ibu Kota Delhi saja bisa ada satu orang meninggal karena COVID-19 setiap lima menit.

Baca Juga: Untuk Redam Pro Kontra, Akhirnya Zaskia Adya Mecca Bertemu dengan Orang yang Bangunkan Sahur Lewat Toa

Begitu banyaknya mayat yang bergelimpangan di India sampai-sampai layanan penguburan dan kremasi kewalahan.

Jitender Singh Shunty dari organisasi nirlaba medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal mengatakan pada hari itu ada 60 jenazah yang dibakar di lapangan. 

Jenazah yang dibakar mulai dari pasangan baru menikah, anak-anak 15 tahun, bahkan sampai balita.

"Tidak ada satupun orang di Delhi yang pernah menyaksikan hal ini," komentar Singh sambil meneteskan air mata.

Banyak pasien telah ditolak rumah sakit karena tidak ada tempat untuk mereka, kata dokter di Delhi, Sabtu, 24 April 2021. 

Baca Juga: Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung! Inilah Beberapa Resiko Jika Tubuhmu Terlalu Banyak Tidur

Sirene ambulans terdengar sepanjang hari di jalan-jalan sepi ibu kota, salah satu kota terparah di India, di mana penguncian (lockdown) diberlakukan untuk mencoba dan membendung penularan virus.

Kremasi massal terhadap jenazah korban Covid-19 telah dilakukan karena ruang krematorium telah habis.

Di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur di timur laut kota, pasien kritis yang terengah-engah tiba dengan ambulans atau becak motor.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini