Pasca Kudeta, Separuh dari populasi Orang di Myanmar Berisiko Akan Jatuh Miskin pada Tahun 2022

- 1 Mei 2021, 03:41 WIB
UNJUK RASA - Myanmar
UNJUK RASA - Myanmar /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KABAR BESUKI - Dampak dari pandemi COVID-19 dan krisis politik pasca kudeta di Myanmar dapat mengakibatkan hampir setengah populasi, atau sebanyak 25 juta orang, jatuh miskin pada tahun 2022, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan.

Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat 30 April 2021, UNDP mengatakan bahwa efek dari krisis tersebut dapat mendorong jutaan lebih banyak orang ke dalam kemiskinan.

"COVID-19 dan krisis politik yang sedang berlangsung menambah guncangan yang mendorong mereka yang paling rentan kembali dan semakin jauh ke dalam kemiskinan," Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur Regional UNDP untuk Asia dan Pasifik, Kanni Wignaraja, mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Profil Anne Douglas yang Telah Meninggal Dunia pada Usia 102 Tahun, Simak Selengkapnya

"Hasil pembangunan yang dicapai selama satu dekade transisi demokrasi, betapapun tidak sempurnanya, akan terhapus dalam hitungan bulan," katanya, seraya menambahkan kemajuan negara itu mungkin akan mundur ke tahun 2005, ketika negara itu juga berada di bawah kekuasaan militer. dan separuh penduduk miskin.

Studi tersebut menunjukkan bahwa pada akhir tahun lalu, rata-rata 83 persen rumah tangga melaporkan pendapatan mereka telah dipotong hampir setengahnya karena pandemi.

Jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan diperkirakan meningkat 11 persen karena efek sosio-ekonomi pandemi.

Baca Juga: Sindir Menkopolhukam, Fadli Zon Kembali Mengomentari Cuitan Mahfud MD yang Sedang Viral

Sementara itu, laporan tersebut mengatakan situasi keamanan yang memburuk, serta ancaman terhadap hak asasi manusia dan pembangunan, di Myanmar sejak kudeta 1 Februari dapat meningkatkan tingkat kemiskinan hingga 12 persen pada awal tahun depan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

x