Kasus Harian Covid-19 di India Tetap Mendekati Rekor, Negara Bagian Lain Akhirnya Memberlakukan Lockdown

- 2 Mei 2021, 23:19 WIB
Seorang pasien yang menderita penyakit coronavirus (COVID-19) menerima perawatan di bangsal korban di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021
Seorang pasien yang menderita penyakit coronavirus (COVID-19) menerima perawatan di bangsal korban di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021 /Danish Siddiqui/REUTERS

KABAR BESUKI - Kasus virus corona baru India turun sedikit pada hari Minggu 2 Mei 2021, tetapi kematian akibat Covid-19 melonjak dengan rekor 3.689, dengan satu negara bagian lagi dikunci karena sistem perawatan kesehatan negara yang berderit tidak dapat mengatasi beban kasus besar-besaran.

Pihak berwenang melaporkan 392.488 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya, mendorong total kasus menjadi 19,56 juta.

Sejauh ini, virus tersebut telah menewaskan 215.542 orang. India melaporkan rekor 401.993 kasus virus corona baru pada hari Sabtu 1 Mei 2021, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Baca Juga: MUI Mendukung Urusan ISIS? ‘Kita Viralkan Pembubaran MUI’ [CEK FAKTA]

Rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium India kewalahan karena negara tersebut telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus setiap hari selama lebih dari 10 hari berturut-turut.

Banyak keluarga yang harus berjuang sendiri untuk mendapatkan obat-obatan dan oksigen.

Puluhan orang telah meninggal dalam sepekan terakhir karena kekurangan oksigen di rumah sakit di Delhi saja.

Baca Juga: Rajai MotoGP Sirkuit Jerez Spanyol Jack Miller Menangis Haru, Marc Marquez dan Rossi tak Berkutik

Hampir 10 negara bagian dan wilayah persatuan India telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan, bahkan ketika pemerintah federal tetap enggan untuk memberlakukan kuncian nasional.

Negara bagian timur Odisha menjadi yang terakhir mengumumkan lockdown dua minggu, bergabung dengan Delhi, Maharashtra, Karnataka, dan Benggala Barat. Negara bagian lain, termasuk Uttar Pradesh, Telangana, Assam, Andhra Pradesh, dan Rajasthan telah memberlakukan jam malam atau lockdown akhir pekan.

Surat kabar Indian Express melaporkan pada hari Minggu 2 Mei 2021, bahwa gugus tugas Covid-19 negara itu telah menyarankan pemerintah federal untuk memberlakukan kuncian nasional.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Ancaman Rezim, Kim Jong-Un Akan Tindak Keras Remaja yang Ikuti Mode China dan Korea Selatan

Bulan lalu Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan semua upaya harus dilakukan untuk menghindari lockdown.

Pemerintah federal khawatir lockdown lain akan berdampak buruk pada ekonomi.

Lockdown yang diberlakukan tahun lalu setelah wabah Covid-19 pertama menyebabkan hilangnya pekerjaan karena output ekonomi turun 24 persen pada April-Juni 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan besar kasus juga telah menyebabkan kekurangan staf medis dan, menurut laporan media, pemerintah berencana untuk memberi insentif kepada mahasiswa kedokteran dan perawat untuk membantu di fasilitas Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Bulan Mei: Pisces, Perlahan Tapi Pasti, Lakukan yang Terbaik untuk Membereskan Segala Sesuatu

Dengan sistem kesehatan India yang terguncang dan ketidakhadiran di tempat kerja melonjak, (karena staf jatuh sakit atau merawat kerabat) bantuan internasional mulai mengalir masuk.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan akan mengirim lebih banyak ventilator ke India "dalam waktu dekat".

Negara-negara termasuk Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan oksigen kritis, terapi dan bahan mentah untuk produksi vaksin.

Baca Juga: Hingga Ke Manca Negeri, Kasus Mengenai Pekerja Laboratorium yang Dituduh Menggunakan Alat Swab Bekas

Pemerintah Modi telah dikritik karena membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan dan rapat umum politik yang ramai di lima negara bagian hingga Maret dan April.

Kasus harian di negara bagian ini telah melonjak sejak saat itu.

Reuters melaporkan pada hari Sabtu 2 Mei 2021 bahwa forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah memperingatkan para pejabat India pada awal Maret tentang varian baru dan lebih menular dari virus corona yang terjadi di negara itu.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini