Cabut Kebijakan Lockdown, Inggris Izinkan Warganya Lakukan Perjalanan Internasional

- 8 Mei 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi negara Inggris./Pixabay/TheDigitalArts
Ilustrasi negara Inggris./Pixabay/TheDigitalArts /

KABAR BESUKI – Di tengah negara India yang sedang mengalami lonjakan kasus COVID-19, keadaan sebaliknya justru terjadi di Inggris. Baru-baru ini Inggris akan mengizinkan warganya bepergian ke sejumlah negara untuk berlibur mulai 17 Mei.

Setelah berbulan-bulan melarang sebagian besar perjalanan internasional untuk mencegah penularan virus corona akhirnya Inggris mencoba untuk membuka perjalanan Internasional.

"Hari ini menandai langkah pertama kembalinya kami membuka dengan hati-hati perjalanan internasional, dengan langkah-langkah yang dirancang untuk melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan kami tidak membuang keuntungan yang telah kami perjuangkan dengan susah payah tahun ini," kata Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps, dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 8 Mei 2021.

Baca Juga: Peneliti Menyebut Orang Kaya Ternyata Lebih Panjang Umur, Ahli Beberkan Alasannya

Hanya 12 negara dan teritori yang berada dalam ‘daftar hijau’, termasuk di antaranya Portugal, Israel, Selandia Baru, Australia, dan Kepulauan Faroe yang kecil. Sementara empat tujuan favorit warga Inggris untuk berlibur seperti Spanyol, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat belum masuk daftar negara yang boleh dikunjungi.

Tercatat keempat negara itu masuk dalam kategori amber, yang mensyaratkan isolasi diri bagi mereka yang kembali ke Inggris.

Namun untuk Turki ditambahkan ke daftar merah. Dalam hal ini bagi  pelancong yang mengunjungi negara tersebut diharuskan untuk menghabiskan 10 hari di karantina hotel yang dikelola saat mereka kembali, dan harus mereka bayar sendiri.

Baca Juga: Pemkab Gresik Gelar Kontes dan Lelang Bandeng Secara Virtual, Guna Mempertahankan Tradisi Ditengah Pandemi

Sementara itu, larangan hukum untuk semua perjalanan internasional yang tidak penting akan dicabut untuk pertama kalinya sejak Januari, pemerintah mengatakan orang-orang harus tetap menghindari bepergian ke negara-negara yang masuk dalam daftar kuning atau merah untuk berlibur.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x