Kampung Pengungsi Gaza di Serang Israel dan Tewaskan Puluhan Orang yang Didominasi Anak-Anak

- 16 Mei 2021, 13:54 WIB
Foto korban setelah serangan dari Israel
Foto korban setelah serangan dari Israel /Suhaib Salem/REUTERS/

KABAR BESUKI – Perkampungan pengungsi di jalur Gaza kembali di serangan oleh pasukan Israel. Setidaknya ada 10 anggota keluarga Palestina, dua wanita dan delapan anak,  telah terbunuh oleh serangan udara Israel di rumah mereka.

Di kampung pengungsi Shati di Jalur Gaza, pemboman terjadi tanpa henti di daerah tersebut.

Pada Sabtu, 15 Mei 2021, dini hari, petugas penyelamat sedang menggali puing-puing rumah keluarga Abu Hatab di mana diyakini lebih banyak orang terkubur.

Baca Juga: Fatin dan Arafah Positif Covid-19 Saat Ini Dirawat di Wisma Atlet: Fatin Sempat Alami Sakit Tenggorokan

Sedikitnya 15 orang juga terluka dalam serangan udara itu.

Dilansir Kabar Besuki dari Al Jazeera, Mohammed al-Hadidi salah satu korban di kampung tersebut mengatakan bahwa istri dan empat putranya - Suheib, 14, Yahya, 11, Abdelrahman 8, dan Wisam 6 - semuanya tewas. Pada saat itu mereka sedang mengunjungi saudara laki-laki istrinya untuk merayakan Idul Fitri.

Seorang wanita lain dan keempat anaknya juga tewas.

Al-Hadidi mengatakan putranya yang masih bayi, Omar, adalah anak satu-satunya yang selamat dari serangan itu.

"Alhamdulillah saya masih punya Omar," kata Al Hadidi.

Almeqdad Jameel, seorang penduduk kamp pengungsi Shati, menceritakan bahwa setidaknya lima rudal ditembakkan dari jet tempur Israel di rumah tersebut.

"Tembok api memenuhi jalan, pecahan peluru dan kaca beterbangan ke mana-mana," ujar Jameel.

"Suaranya memekakkan telinga, dan membuat takut semua orang," imbuhnya.

Nabil Abu Al Reesh, seorang dokter yang merawat korban di Rumah Sakit al-Shifa, mengatakan bahwa para relawan masih berusaha untuk menemukan lebih banyak mayat dan mencari tahu identitas terkait korban dalam kejadian itu.

"Ini benar-benar pembantaian yang tidak bisa dijelaskan," ujar Nabil.

Baca Juga: Istri Sapri Pantun Melahirkan Anak ke-2 Berjenis Kelamin Laki-laki dan Tanpa Ditemani Suami

Seorang anak laki-laki yang terluka dalam serangan itu mengatakan, bahwa dari rumah sakit misil menghantam dan jendela-jendela pecah.

“Itu mengenai kepala kami. Kami terluka dan kami mulai berlari tanpa alas kaki dan saudara perempuan saya meninggalkan semua barang milik kami," ujarnya.

Sementara itu, pemakaman untuk korban telah diadakan pada Sabtu pagi, 15 Mei 2021.

Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), Shati adalah kampung pengungsi terbesar ketiga di Jalur Gaza dan salah satu yang paling padat. Ini adalah rumah bagi lebih dari 85.000 pengungsi, yang semuanya tinggal di area seluas hanya 0,52 kilometer persegi.

Tamara Alrifai, direktur komunikasi strategis dan juru bicara UNRWA, mengatakan badan pengungsi Palestina sangat terkejut dan hancur atas berita pemboman kamp pengungsi Shati.

"Kami sangat tertekan dengan perkembangan itu, sama seperti kami tertekan tentang seluruh situasi di Gaza dan sebenarnya seluruh situasi wilayah Palestina yang diduduki," kata Tamara Alrifai.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika Terkait Antigen Bekas

"Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat dipisahkan dengan apa yang terjadi di Tepi Barat, protes dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu oleh pasukan keamanan Israel yang menjadi pemicu peristiwa di Gaza dan yang sekarang menjadi bencana kemanusiaan di Gaza," sambungnya.

Israel mengatakan pasukannya tidak menargetkan warga sipil, tetapi pejuang Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza, bersembunyi di antara mereka. 

Namun Alrifai membantah bahwa pejuang Hamas telah berlindung di kamp pengungsi PBB dan fasilitas seperti kampung Shati.

“Ini adalah disinformasi total, bahwa Hamas [sedang] bersembunyi di kamp-kamp PBB dan itulah alasan untuk menyerang kamp pengungsi yang sangat padat penduduknya atau menyebabkan kerusakan yang berlebihan pada markas UNRWA, seperti yang terjadi dua hari lalu,” kata Alrifai.

Selain itu ada beberapa situs Gaza lainnya yang terkena rudal Israel semalam termasuk bank dan kementerian dalam negeri. Serangan udara lain juga dilaporkan melanda sebuah rumah di Khan Yunis.

Baca Juga: Sosok Bayu Pradhana di Mata Rekan Kerja, Bernadheta Ginting: Totalitasnya Udah Gak Perlu Dipertanyakan Lagi

Hamas menanggapi serangan terbaru di kampung pengungsi Shati dengan menembakkan rentetan roket ke arah kota Askhelon dan Ashdod di Israel selatan. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Pengeboman Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 139 warga Palestina, termasuk 40 anak-anak, dan melukai lebih dari 920 sejak Senin, 10 Mei 2021.

Hal itu terjadi setelah berhari-hari protes terhadap pengusiran paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur dan tindakan keras dan penggerebekan Israel berikutnya. di kompleks masjid Al-Aqsa, Hamas mulai menembakkan roket ke Israel.

Roket, banyak di antaranya telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, telah menewaskan sedikitnya delapan orang di Israel, termasuk satu anak.

Baca Juga: Sebut Aldi Taher Pecundang, Deddy Corbuzier: Anda Hanya Berani pada Orang yang Tidak Akan Melawan

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah membunuh setidaknya 13 warga Palestina yang memprotes pendudukan Israel yang terus berlanjut dan pemboman yang sedang berlangsung di Gaza, sementara kekerasan antara warga Palestina di Israel dan Yahudi Israel terus berlanjut di tengah eskalasi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini