“Itu kelemahan Indonesia hari ini. Dia tidak bisa bikin potensi konflik di Timur Tengah. Padahal dulu Indonesia selalu berperan dalam konflik Timur Tengah karena Indonesia dianggap mampu menyumbangkan perdamaian,” kata Rocky Gerung.
Tak hanya itu, Rocky juga membandingkan era Jokowi dengan presiden-presiden sebelumnya seperti Soeharto, Habibie, hingga Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
“Maka dari itu, profil internasional kita kuat sekali pada waktu itu, zaman Pak Harto, Habibie, sampai Pak SBY, karena kita masih dianggap,” tukasnya.
Dilihat dari sejauh mana kritik Jokowi saat itu, tentunya tidak akan banyak berpengaruh pada konflik Israel dan Palestina.
Pasalnya, Rocky Gerung merasa Israel telah mengabaikan kritik terhadap Indonesia.
“Jadi sekarang Indonesia mau kasih call tinggi, katakanlah sebagai mediator, ya orang gak anggap. Itu pelajaran yang mesti kita pegang, pemerintahan Jokowi sibuk dengan infrastruktur, ingin pamer sukses dalam negeri, tapi lupa Indonesia diminta oleh sejarah untuk menghidupkan perdamaian dunia,” ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina yang telah menelan korban jiwa ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Dia juga meminta semua pemimpin negara di dunia untuk menghentikan agresi Israel.***