Penjualan JDAMs yang dibuat oleh Boeing Co. (BA.N) pada saat itu dianggap rutin sebelum eskalasi Israel-Palestina terjadi.
Baik dari pemimpin partai Demokrat dan Republik dari komite urusan luar negeri kongres yang meninjau penjualan tersebut tidak ada yang keberatan pada saat itu.
Undang-undang AS mengizinkan Kongres untuk menolak penjualan senjata, tapi dalam kasus ini akan sulit untuk menolak penjualan tersebut.
Ini karena Israel termasuk di antara negara-negara yang memiliki kesepakatan militer khusus dengan AS.
Hal itu memungkinkan kesepakatan militer Israel dapat disetujui dalam proses yang dipercepat, dimana jendela untuk menyatakan keberatan akan ditutup sebelum anggota parlemen dapat mengeluarkan ketidaksetujuannya.
Presiden Joe Biden juga mendapat banyak kritik dari pendukung Palestina karena pernyataan dukungannya terhadap Israel yang dianggap 'pantas untuk mempertahankan diri'.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengkritik keputusan Presiden Joe Biden dalam menyetujui penjualan senjata tersebut.
Ia juga mengatakan apabila AS telah 'menulis sejarah dengan tangan berdarah' yang sehubungan dengan kekerasan yang terjadi di Israel-Palestina.