Presiden AS Joe Biden Beri Dukungan Netanyahu untuk Gencatan Senjata dalam Pentempuran di Jalur Gaza

- 18 Mei 2021, 13:29 WIB
Presiden AS, Joe Biden
Presiden AS, Joe Biden /Tangkap layar Instagram/ @potus

KABAR BESUKI – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, 17 Mei 2021 menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan gerilyawan Palestina.

Pihak gedung putih menyatakan dukungan gencatan sejata, tetapi disisi lain AS masih terlibat bersama Mesir dan negara lain itu mencapai kesepakatan bersama terkait konflik tersebut.

"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan," ujar Gedung Putih.

Baca Juga: Arya Saloka Mengaku Dirinya ‘Kembaran’ Ali Syakieb: Ga Apa Dong Dimiripin Sama Orang Ganteng

Seperti yang diketahaui, Israel masih terus menghantam Gaza dengan serangan udara pada hari Senin dan militan Palestina meluncurkan lebih banyak roket ke kota-kota Israel.

Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dalam lebih dari seminggu pertempuran, menurut pejabat kesehatan Gaza. Sepuluh orang tewas di Israel, termasuk dua anak.

Selain itu, militer Israel mengatakan militan telah menembakkan sekitar 3.350 roket dari Gaza, dan serangan udara dan artileri Israel telah menewaskan sedikitnya 130 pejuang Palestina.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021, Kejaksaan RI buka 4.148 Formasi, Simak Persyaratan dan Posisi Jabatannya

"Biden telah mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah," ungkap Gedung Putih, yang dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

"Presiden menegaskan kembali dukungan tegasnya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu," katanya.

Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin itu juga membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil, karena permusuhan regional itu selama bertahun-tahun tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Baca Juga: GFRIEND Diisukan Akan Segera Bubar, BUDDY Ramaikan Timeline Twitter dan Jadi Trending Topic

"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," kata Blinken. 

Tidak hanya itu, Bliken juga mengatakan dia belum melihat bukti yang diberikan oleh Israel mengenai saran bahwa Hamas beroperasi di luar gedung yang menampung outlet media termasuk Associated Press yang berbasis di AS yang hancur dalam serangan rudal Israel pada akhir pekan tersebut.

Pada Senin, 17 Mei 2021 malam, Hamas membantah memiliki kantor di gedung itu, yang dikenal sebagai al-Jala.

"Ini adalah tuduhan palsu dan upaya untuk membenarkan kejahatan yang menargetkan menara sipil," kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.

Baca Juga: Sering Mendadak Berkeringat Padahal Tidak Sedang Panas dan Gerah? Ternyata Ini Lho Penyebabnya

Perlu diketahui, Blinken dan pejabat AS lainnya menelepon ke Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab pada hari Senin, dan utusan AS untuk wilayah itu bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Mesir dan mediator PBB juga meningkatkan upaya diplomatik, sementara Sidang Umum PBB akan bertemu untuk membahas kekerasan yang telah terjadi.

Sementara itu, terlepas dari kesibukan mediasi AS, pemerintah AS menyetujui potensi penjualan senjata berpemandu presisi senilai $ 735 juta ke Israel, dan sumber-sumber Kongres mengatakan pada hari Senin, 17 Mei 2021 bahwa anggota parlemen AS diperkirakan tidak akan keberatan dengan kesepakatan tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x