Krisis Kemanusiaan Membayangi Jalur Gaza, Tidak Ada Air Bersih, Tidak Ada Listrik, Makanan Terbatas

- 18 Mei 2021, 14:03 WIB
Foto kondisi gaza setelah serangan Israel yang terus menerus menghantui warga Palestina
Foto kondisi gaza setelah serangan Israel yang terus menerus menghantui warga Palestina /Ashraf Abu Amrah/Reuters/

Menurut badan PBB yang bertanggung jawab atas pengungsi Palestina, UNRWA, lebih dari 17.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dan berlindung di sekitar 40 sekolah. Badan tersebut memperingatkan tentang ancaman sekunder selama pandemi Covid, dengan mengatakan mereka harus mempertimbangkan, bagaimana meminimalkan risiko orang berkerumun di ruang yang sangat terbatas dan menyebarkan virus.

Gisha, sebuah kelompok hak asasi Israel, mengatakan penurunan pasokan listrik telah mempengaruhi produksi oksigen yang dibutuhkan untuk alat bantu pernapasan.

Israel, yang telah memvaksinasi sebagian besar warganya, mengatakan tidak bertanggung jawab memberikan suntikan kepada semua warga Palestina di wilayah pendudukan, termasuk Tepi Barat dan Gaza.

Menurut Oxfam, yang memasok air dan sanitasi di Gaza, menyatakan permusuhan ini akan mendorong pelanggaran hak asasi manusia lebih lanjut, kemiskinan dan penderitaan, terutama untuk generasi anak-anak dan pemuda Palestina yang hilang.

Baca Juga: Studi Buktikan Memiliki Perut Buncit Ternyata dapat Berdampak Buruk pada Fungsi Otak

Laila Barhoum, penasihat kebijakan badan amal di Gaza, mengatakan:

“Hari demi hari kami menyaksikan bom jatuh di rumah-rumah, tempat teman dan keluarga kami tinggal dan bangunan tempat kolega bekerja, bertanya-tanya apakah kami akan menjadi yang berikutnya. Dan hari demi hari kami menunggu dengan sia-sia kecaman tegas dari komunitas internasional yang tidak pernah datang,” ujarnya.

"Ketika gencatan senjata pada akhirnya diumumkan, kami akan sekali lagi menggali dari puing-puing dan mulai membangun kembali, hanya untuk menunggu siklus pemboman lain untuk menghancurkan apa yang telah kami lakukan,” sambungnya.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini