Ratusan Korban Berjatuhan, 27 Negara di Uni Eropa Serukan Gencatan Senjata Israel dan Palestina

- 19 Mei 2021, 18:57 WIB
Bendera Europe Union
Bendera Europe Union /Christian Lue/Unsplash

KABAR BESUKI – Konflik Israel dan Palestina memang tak kunjung surut. Menanggapi hal ini, Menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan Israel terhadap Palestina.

Dalam pertemuan ini, Hungaria selaku sekutu terdekat Israel, menolak untuk bergabung dengan 26 menteri luar negeri lainnya dalam menyerukan gencatan senjata secara virtual.

"Saya memiliki masalah umum dengan pernyataan Eropa tentang Israel. Ini biasanya sangat sepihak, dan pernyataan ini tidak membantu, terutama dalam keadaan saat ini, ketika ketegangan saat ini sedang tinggi." ujar Menteri Luar Negeri Hungaria, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeerah pada Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga: Khawatir Kasus Covid-19 Bertambah, IOC Bersikeras Yakinkan Warga Jepang Bahwa Olimpiade Tokyo Berjalan Aman

Diketahui pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara Eropa ini dipimpin oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Setelah memimpin pertemuan tersebut, Borrell mengatakan, bahwa ada kesepakatan luas di antara para menteri.

"Prioritasnya adalah penghentian segera semua kekerasan dan penerapan gencatan senjata," ujarnya,

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian memperingatkan bahwa konflik dapat menyebar ke seluruh wilayah jika tidak ada gencatan senjata yang disepakati. Dia juga mengatakan dia berharap Israel tidak akan melancarkan operasi darat di Gaza.

Baca Juga: Pemain Man United Kibarkan Bendera Palestina di Lapangan, Sebuah Bentuk Kepedulian Terhadap Korban

"Setiap hari membawa risiko yang lebih besar: risiko konflik menyebar ke Tepi Barat, risiko kekerasan di dalam Israel sendiri, risiko bahwa konflik menjadi konflik regional," kata Le Drian

Sementara itu, menteri lain berjanji bahwa UE akan mencoba meluncurkan kembali proses perdamaian bersama dengan Amerika Serikat, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Minimal, kami dapat mencoba untuk merealisasikan gencatan senjata, kemudian memberikan bantuan kemanusiaan, dan kemudian melihat apa yang dapat dilakukan untuk memulai kembali proses perdamaian Timur Tengah untuk mengatasi akar penyebab kekerasan," kata Menteri Luar Negeri Malta Evarist Bartolo.

Baca Juga: Shin Tae-Yong Geber Latihan Timnas Indonesia, Shin: Penyerangan dan Bertahan Harus Imbang

Setidaknya 217 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai awal bulan ini. Tercatat sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Dua belas orang di Israel tewas, termasuk dua anak, sementara setidaknya 300 lainnya luka-luka.

“Situasi di lapangan sangat mengkhawatirkan. Ada banyak korban jiwa. Keluarga Israel dan Palestina berduka. Gambar-gambarnya mengerikan dan tidak bisa membuat siapa pun acuh tak acuh. Menunggu bukanlah pilihan, ” kata Le Drian.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkini