KABAR BESUKI - Gencatan senjata yang kini telah disepakati oleh Israel dan Palestina di jalur Gaza rupanya belum mampu menghilangkan trauma warga sipil.
Banyak warga sipil yang masih merasakan trauma dan harus berpisah dengan anggota keluarga dan teman-temannya dalam kurun waktu sebelas hari terakhir sebelum diberlakukannya gencatan senjata.
Sebagian warga sipil yang tinggal di jalur Gaza mengaku masih belum bisa menghilangkan rasa ketakutan karena serangan dari militer Israel di daerah kantong Palestina yang berbeda dari sebelumnya.
Ibrahim Al-Talaa, seorang pemuda berusia 17 tahun yang tinggal di kamp Mughazi yang terletak di tengah jalur Gaza merupakan salah satu dari orang yang harus mengucapkan perpisahan terhadap anggota keluarga besar dan teman-temannya.
Ibrahim menceritakan hari terberatnya dalam serangan berdarah itu ketika jet tempur Israel dibom di dekat rumahnya.
Kemudian dia berkata bahwa hal tersebut merupakan akhir untuk dirinya sendiri dan orang-orang terkasih yang mengelilinginya.
Baca Juga: Turky Siap Serang Israel, Video Pasukan Berseragam Serang Israel Beredar, Ternyata Ini Faktanya!
"Pesawat-pesawat tempur Israel membom banyak tempat berbeda di daerah saya dengan lebih dari 40 rudal berturut-turut, tanpa mengeluarkan peringatan sebelumnya yang biasa mereka keluarkan dalam tiga perang terakhir. Suara pemboman dan penembakan begitu menakutkan sehingga saya tidak dapat menggambarkannya," kata Ibrahim sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Aljazeera pada Sabtu, 23 Mei 2021.