Serius Atasi Corona! Malaysia Akan Lakukan Lockdown, Seperti ini Penjelasan Pemerintah Malaysia

- 1 Juni 2021, 21:00 WIB
Kondisi Malaysia tepat hari ini menerapkan lockdown kembali.
Kondisi Malaysia tepat hari ini menerapkan lockdown kembali. /WartaSidoarjo.com / akun IG malaysiakini/

KABAR BESUKI - Pernyataan memerangi pandemi benar-benar diutamakan oleh Pemerintah Malaysia, mulai Selasa 1 Juni 2021, Malaysia mengatakan akan menerapkan karantina wilayah (lockdown) di penjuru negeri demi memerangi pandemi Covid yang kasusnya kembali melonjak.

Kekhawatiran terhadap bertambahnya kasus baru, warga Malaysia juga memiliki ketakutan akan adanya dampak negatif bagi usaha mereka.

Dilansir dari situs BBC.COM, pejabat keuangan Malaysia pun seperti memberikan isyarat bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi negerinya tahun ini bisa menurun akibat pemberlakuan lockdown.

Baca Juga: Jaga Kerukunan Antar Umat Agama di Seluruh Indonesia, Kemenag Gelar Jagongan Bersama Umat Hindu

Selasa 1 Juni 2021, pemerintah mengudarakan bahwa kasus baru covid sebanyak 7.105 sehingga total infeksi di Malaysia tercatat sudah 579.462 kasus.

Di kawasan Asia Tenggara, Malaysia saat ini termasuk yang paling parah dihantam pandemi. Dari hampir 2.800 kasus kematian akibat Covid di negara berpenduduk 32 juta jiwa itu sejak pandemi dimulai, lebih dari 40% terjadi pada bulan Mei 2021.

Akibat munculnya varian-varian baru, lonjakan kasus itu juga diduga sebagai dampak dari banyaknya warga yang berkumpul selama bulan suci Ramadan dan masa libur Idul Fitri Mei lalu, selain kasus-kasus pelanggaran protokol Covid lainnya.

Baca Juga: Terungkap! Data Vaksinasi COVID-19 Capai Angka 10 Juta Lebih, Ini Penjelasan Satgas

Hal tersebut menjadi salah satu penyebab pihak berwenang Malaysia terpaksa menerapkan lockdown total mulai Selasa 1 Juni di hampir semua sektor sosial dan ekonomi. Hanya tempat-tempat penting yang boleh buka, seperti supermarket dan klinik medis, sedangkan hampir semua sekolah tutup.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: BBC.com


Tags

Terkini