Baca Juga: MV X-Press Pearl Terbakar di Laut Sri Lanka, Pihak Berwajib Khawatirkan Pencemaran Lingkungan
“Dibandingkan tahun lalu, kali ini pasien membutuhkan rawat inap lebih lama sehingga menambah beban staf,” kata Kumar.
Dia menambahkan bahwa mereka semakin meregang ketika rekan-rekan mereka jatuh sakit karena virus.
Para dokter mengatakan mereka trauma karena dipaksa untuk memilih pasien mana yang harus diselamatkan terlebih dahulu karena mereka bergulat dengan persediaan obat-obatan dan oksigen yang tidak mencukupi.
Ravikant Singh, pendiri kelompok amal yang membantu mendirikan rumah sakit lapangan COVID-19, mengatakan dia kesulitan tidur beberapa malam.
“Ini adalah situasi yang mengubah hidup para dokter,” kata Singh kepada AFP.
Baca Juga: Masih Ada Oknum Bandel, Polda Metro Jaya Mulai Menertibkan Pesepeda di Luar Jalur Khusus
Bahkan setelah menyelesaikan shift mereka, dokter mengatakan mereka khawatir menginfeksi keluarga mereka di rumah.***