Para Ahli Dikerahkan untuk Mengatasi Kejadian Terburuk dalam Kasus Kapal Terbakar di Laut Sri Lanka

- 4 Juni 2021, 16:46 WIB
Ilustrasi beberapa orang penyelam di permukaan laut
Ilustrasi beberapa orang penyelam di permukaan laut /Gokhan Polat/Unsplash

Sementara itu, MEPA telah menempatkan pendispersi minyak dan skimmer jika kapal membocorkan 350 ton bahan bakar minyak.

Sebuah kapal penjaga pantai India di daerah itu memiliki peralatan untuk menangani tumpahan minyak, menurut angkatan laut Sri Lanka, yang telah meminta bantuan untuk operasi tersebut.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Kepala Pelabuhan Sri Lanka Nirmal Silva mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada minyak yang bocor sejauh ini.

“Melihat cara kapal terbakar, pendapat ahli adalah bahwa minyak bunker mungkin telah terbakar, tetapi kami sedang mempersiapkan skenario terburuk,” kata Silva.

Kapal itu membawa 81 kontainer “kargo berbahaya” termasuk asam dan ingot timah.

Baca Juga: Jelang Euro 2020 Mulai 12 Juni 2021 Mendatang, Ini Strategi Beberapa Stasiun TV Kompetitor MNC Group

Keluarnya butiran mikroplastik dari muatan kapal telah memaksa larangan penangkapan ikan dan menimbulkan kekhawatiran terhadap lingkungan laut serta ekonomi lokal.

Pihak berwenang Sri Lanka percaya bahwa kebakaran itu disebabkan oleh kebocoran asam nitrat yang tampaknya diketahui oleh para kru sekitar sembilan hari sebelum kebakaran dimulai.

Polisi mengatakan tiga petugas dari kapal, dua orang Rusia dan seorang India, telah diinterogasi dan paspor mereka disita.

Halaman:

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini