Dosen Singapura Membuat Pernyataan Tidak Beretika, Mencaci Pemilik Toko Atas Dasar Rasisme

- 9 Juni 2021, 12:48 WIB
Dosen Singapura Membuat Pernyataan Tidak Beretika, Mencaci Pemilik Toko Atas Dasar Rasisme
Dosen Singapura Membuat Pernyataan Tidak Beretika, Mencaci Pemilik Toko Atas Dasar Rasisme /Duncan Shaffer/Unsplash

KABAR BESUKI – Ketua Partai Pekerja (WP) membuat komentar setelah video Facebook yang menunjukkan pemilik toko es krim, Dave Parkash, 26 tahun, dan pacarnya, Jacqueline Ho, 27 tahun, seorang desainer, dilecehkan oleh dosen Ngee Ann Polytechnic, Tan Boon Lee di Orchard Road pada Sabtu malam.

Tan, 60 tahun, yang sejak itu diskors dari pekerjaannya dan membantu polisi dalam penyelidikan, telah mencaci maki Parkash, yang merupakan keturunan India dan Filipina, dan mengatakan kepadanya bahwa seorang wanita China dan seorang pria India yang berkencan adalah aib.

Dia menuduh Parkash telah memanfaatkan seorang gadis Cina, dia juga menambahkan bahwa Cina tidak menyukainya, dan juga memberitahu Ho, yang merupakan keturunan Tionghoa sebagian Thailand dan Singapura.

Baca Juga: 98 Awak Kapal AL Malaysia Dinyatakan Positif Covid-19, Menteri Pertahanan Belum Memastikan Penyebabnya

Ho mendokumentasikan sebuah aksi dan Parkash mengunggahnya secara online. Dia mengatakan dia ingin meningkatkan kesadaran bahwa rasisme masih ada di sini.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Straits Times, Pemimpin Oposisi Pritam Singh menegaskan bahwa setiap orang berhak atas pandangan pribadi mereka, dalam postingannya.

Tidak boleh ada “jika atau tetapi” dalam hal rasisme, kata Singh, menekankan bahwa mereka yang memiliki pandangan seperti itu harus merenungkan secara mendalam bagaimana ini dapat melukai diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Baca Juga: Diduga Karena Membenci Islam, Seorang Pria Tega Membunuh Keluarga Muslim di Kanada

“Pandangan fanatik, bahkan jika dipegang secara pribadi, memiliki kebiasaan buruk untuk menunjukkan diri mereka secara oportunistik dalam keadaan sehari-hari,” tulis Singh dalam posting Facebook yang panjang pada Selasa malam (8 Juni).

Halaman:

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Straits Times


Tags

Terkini