Ribuan Perawat Selandia Baru Lakukan Aksi Mogok Setelah Tolak Kenaikan Gaji yang Tidak Sepadan Dengan Kondisi

- 9 Juni 2021, 13:29 WIB
Ribuan Perawat Selandia Baru Lakukan Aksi Mogok Setelah Tolak Kenaikan Gaji yang Tidak Sepadan Dengan Kondisi
Ribuan Perawat Selandia Baru Lakukan Aksi Mogok Setelah Tolak Kenaikan Gaji yang Tidak Sepadan Dengan Kondisi /Luis Melendez/Unsplash

KABAR BESUKI - Sekitar 30.000 perawat di Selandia Baru meninggalkan pekerjaan mereka pada hari Rabu dalam pemogokan delapan jam, setelah negosiasi dengan pemerintah untuk gaji yang lebih baik dan kondisi kerja ternyata gagal.

Aksi mogok itu terjadi setelah Organisasi Perawat Selandia Baru (NZNO) menolak kenaikan gaji 1,4 persen yang diusulkan oleh Dewan Kesehatan Distrik awal pekan ini.

Pemerintah mengatakan, tuntutan perawat sebesar 17 persen peningkatan, tetapi berjanji untuk melanjutkan negosiasi.

Baca Juga: Apple Inc Akan Tambahkan Fitur Privasi Bagi Pengguna, Salah Satunya Dapat Menyembunyikan Alamat Email

Kebuntuan terjadi ketika Perdana Menteri, Jacinda Ardern menghadapi kritik karena tidak berbuat cukup untuk mengatasi meningkatnya ketimpangan, meskipun ekonomi bangkit kembali dari pandemi Covid-19 lebih cepat dari yang diperkirakan.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Straits Times, ribuan perawat berbaris di jalan-jalan memegang plakat, sementara yang lain berkumpul di taman dan di luar rumah sakit di seluruh negeri.

“Perawat adalah perekat yang menyatukan layanan perawatan,” kata Dr. Julian Vyas, presiden Asosiasi Spesialis Medis Gaji, menurut portal berita online Newshub.

Baca Juga: Rocky Gerung Menilai Ada Siasat Prabowo Dibalik Gelar Profesor Megawati: Ada Gimmick di Belakang Peristiwa Ini

Dr. Julian Vyas menambahkan, mereka mogok karena yakin ada masalah besar yang perlu diperbaiki

Perawat mengeluh dibayar rendah dan kelelahan, dengan kondisi yang semakin memburuk dengan datangnya pandemi Covid-19.

NZNO mengatakan dalam sebuah pernyataan, tingkat pembayaran saat ini tidak menarik orang ke dalam profesi atau mempertahankan orang, dan tingkat staf telah meregangkan mereka ke titik puncak, menempatkan mereka dan pasien mereka dalam risiko.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Saat Memasuki Usia 40 Tahun, Salah Satunya dengan Lakukan Pemeriksaan Tiroid

Diane McCulloch, Spesialis Perawat Klinis mengatakan, kami berdiri selama pandemi. Para perawat telah mempertaruhkan nyawa mereka, dan juga keluarga mereka. Dan ini adalah ucapan terima kasih yang diberikan kepada kami.

Semua operasi tidak mendesak dan karena akibat pemogokan yang dilakukan, klinik rawat jalan dibatalkan.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Straits Times


Tags

Terkini