KABAR BESUKI - Kim Jong Un menyebut KPOP sebagai ‘kanker ganas’ yang merusak ‘pakaian, gaya rambut, pidato, perilaku’ anak muda Korea Utara.
Media pemerintahnya telah memperingatkan bahwa jika dibiarkan, itu akan membuat Korea Utara ‘hancur seperti tembok yang lembab’.
Setelah memenangkan penggemar di seluruh dunia, budaya pop Korea Selatan telah memasuki perbatasan terakhir: Korea Utara, di mana pengaruhnya yang berkembang telah mendorong pemimpin negara totaliter untuk menyatakan perang budaya baru untuk menghentikannya.
Baca Juga: Jangan Kaget! Ternyata Lagu-lagu KPOP Ini Sebenarnya Merupakan Hasil Remake dari Lagu Lawas
Dilansir Kabar Besuki dari The New York Times, Tetapi bahkan seorang diktator mungkin mengalami kesulitan menahan arus.
Dalam beberapa bulan terakhir, hampir tidak ada hari tanpa Kim Jong Un atau media pemerintah yang mengecam pengaruh ‘anti-sosialis dan nonsosialis’ yang menyebar di negaranya, terutama film Korea Selatan, K-drama, dan video K-pop.
Namun, ini bukan pertama kalinya Kim Jong Un memberikan perintah untuk menumpas serbuan budaya Korea Selatan dan menghilangkan sumber hiburan dari tetangganya.
Baca Juga: Musik Video KPOP Ini Sangat Populer tapi Ternyata Dilarang dari Jaringan Penyiaran, Kenapa ya?
Pada bulan Desember tahun lalu, ia merumuskan undang-undang baru untuk menghukum orang yang ketahuan membawakan atau menikmati hiburan Korea Selatan.