Thailand Akan Membuka Kembali Perbatasan dalam 120 Hari, Mengambil Risiko untuk Kelangsungan Hidup

- 17 Juni 2021, 09:39 WIB
Ilustrasi tempat yang berada di Bangkok, Thailand
Ilustrasi tempat yang berada di Bangkok, Thailand /Florian Wehde/Unsplash

KABAR BESUKI - Thailand berencana membuka kembali perbatasan untuk turis internasional dalam 120 hari, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi setempat pada Rabu, 16 Juni 2021.

Prayut mengatakan, sekarang saatnya bagi kita untuk melihat lebih jauh ke masa depan dalam membuka kembali negara untuk menyambut wisatawan kembali ke Thailand lagi. Ini adalah sarana penting untuk meringankan kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang sudah lama tidak mampu mencari nafkah. Hari ini, saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya berencana untuk membuka kembali Thailand dalam 120 hari sejak hari ini.

Target yang ditetapkan oleh perdana menteri Thailand akan menempatkan pembukaan kembali negara itu hingga pertengahan Oktober.

Baca Juga: Paul Pogba Singkiran Botol Minuman Beralkohol Heineken Saat Jumpa Pers, Seakan Terinspirasi Cristiano Ronaldo

Perdana menteri juga meminta tujuan wisata utama untuk dibuka kembali lebih cepat jika sudah siap, menambahkan bahwa para pelancong yang telah divaksinasi terhadap COVID-19 harus dibebaskan dari karantina.

“Wisatawan yang telah menyelesaikan vaksinasi harus dapat melakukan perjalanan ke Thailand tanpa karantina atau pembatasan apa pun yang akan menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk warga Thailand yang bepergian ke luar negeri, jika mereka sudah menyelesaikan vaksinasi mereka, mereka harus dapat kembali ke negara mereka tanpa karantina juga,” kata Prayut.

Dilansir Kabar Besuki melalui laman CNA, dalam pidatonya di televisi, perdana menteri juga mengatakan Thailand sedang berkoordinasi dengan produsen vaksin yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Sinovac dan Sinopharm, dan telah mengamankan 105,5 juta dosis vaksin COVID-19.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Varian Delta Memicu Peningkatan Virus di Inggris, Studi Prevalensi Akui 50 Persen

“Semuanya akan mulai dikirimkan dalam tahun ini,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x