Network
KABAR BESUKI – Letnan Cmdr. Kayla Barron merupakan salah satu wanita pertama yang bertugas di kapal selam Angkatan Laut, kini ia juga sebagai Astronot yang selangkah lagi lebih dekat untuk berjalan di Bulan
Kayla Barron (33) telah ditugaskan sebagai perwira Angkatan Laut pada 2010 dan dipilih oleh NASA dari sekitar 18.000 orang untuk bergabung dengan kelas kandidat astronot 2017.
Kayla Barron melakukan hal itu tidak asing lagi, karena sebelumnya ia juga menjalani masa akademi di Angkatan Laut.
Ketika Angkatan Laut, ia pertama kali memulai proses mengintegrasikan wanita ke dalam awak kapal selam pada tahun 2010. Selama tahun di Akademi Angkatan Laut, Kayla Barron menjadi anggota kelas wanita pertama yang ditugaskan menjadi kru kapal selam .
“Saya pikir saya beruntung berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk beberapa perubahan besar ini, kekuatan kapal selam menjadi contoh yang bagus. Mereka membuka komunitas untuk wanita selama tahun senior saya di Akademi Angkatan Laut, memungkinkan saya untuk menjadi sukarelawan untuk melayani di komunitas itu," ujar Kayla Barron, yang sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Military, Minggu, 20 Juni 2021
Kayla pun akhirnya akan bertugas di kapal selam balistik kelas Ohio, Maine, di mana dia akan menyelesaikan tiga patroli sebagai petugas divisi.
Baca Juga: 5 Panggilan Pacar yang Ternyata Alay Bikin Tutup Telinga, Nomor 3 Bikin Tepuk Jidat
Untuk penerbangan luar angkasa pertamanya, Kayla akan melayani sebagai spesialis misi untuk misi SpaceX Crew-3 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Menurut informasi dari unggahan Program Kru Komersial NASA, Misi tersebut telah dijadwalkan untuk diluncurkan kemungkinan pada Minggu 31 Oktober.
Selain misi SpaceX Crew-3 yang akan datang musim gugur ini, Kayla juga akan mengambil bagian dalam program Artemis NASA , yang bertujuan untuk mengirim wanita pertama dan pria berikutnya ke Bulan pada tahun 2024.
Baca Juga: Orang Indonesia Termasuk Anda Dipastikan Tidak Bisa 'Hidup' Tanpa 5 Hal Ini, Cek Sekarang!
Namun, bagi Kayla, hal ini bukan tentang menjadi yang pertama, tetapi tentang berjuang untuk yang terbaik secara pribadi.
"Saya tidak berpikir saya benar-benar ingin menjadi yang pertama. Bagi saya, saya ingin menemukan peluang yang akan menjadi yang paling menantang, paling berkembang dan akan memungkinkan saya untuk melayani dengan cara terbaik yang saya bisa berikan apa yang saya pikir bisa saya bawa ke meja,” ungkap Kayla.
Sementara itu, Kayla yang kini masih bertugas aktif di Angkatan Laut itu mengatakan bahwa kontribusinya bersama dengan pasukan kapal selam ini memberinya kepercayaan diri untuk melamar menjadi astronot.
“Pengalaman saya di kapal selam benar-benar formatif, dan pada akhirnya itulah yang memberi saya kepercayaan diri untuk berpikir bahwa saya bisa melamar sama sekali untuk menjadi astronot, apalagi akhirnya menjadi astronot,” ucap Kayla.
Baca Juga: Universitas Udayana Buka Seleksi Ujian Jalur Mandiri, Simak Syarat dan Cara Pendaftarannya
Sebelum resmi menjadi astronot NASA, ia menjalani kurang lebih dua tahun pelatihan untuk membangun keterampilan dasar dan menciptakan fondasi yang kuat bagi calon astronot, termasuk Survival, Evasion, Resistant and Escape, atau SERE. Pelatihan itu digelar dengan Angkatan Laut di Redington, Maine.
"Saya benar-benar mengandalkan pengalaman saya dari kekuatan kapal selam, setiap hari dalam peran saya di NASA," kata Kayla.
Kayla memaparkan bahwa memiliki terobosan dalam mengkonsep ruang angkasa, ketika dia mulai memikirkan stasiun luar angkasa ia pun juga berpikir sama seperti berada di kapal selam.
"Paralelnya benar-benar tidak ada habisnya, seperti yang dapat Anda bayangkan, Anda tahu manusia mencoba untuk hidup dan bekerja di lingkungan di mana manusia tidak seharusnya hidup dan bekerja, apakah itu di bawah permukaan laut atau di ruang hampa. Jadi, Anda menghadapi banyak tantangan yang sangat mirip,” tutur Kayla.
Sebagai salah satu dari dua awak kapal selam di kantor astronot, Kayla mengatakan dia membawa pengalaman unik dan pola pikir operasional untuk misi yang akan datang.
"Ini benar-benar membutuhkan pemahaman tentang bagaimana membawa pengetahuan, pengalaman, dan keahlian semua orang ke meja untuk membuat keputusan yang kuat secara operasional yang tidak hanya membuat semua orang aman tetapi juga mencapai semua tujuan yang Anda coba buat," kata Kayla.
Baca Juga: 4 Resep Olahan Buah Naga, Hanya Butuh 5 Menit untuk Membuatnya
"Benar-benar memahami bagaimana menyatukan tim itu adalah sesuatu yang menurut saya dapat berkontribusi pada misi kami, pemahaman dan pengalaman operasional itu,” sambungnya.
Saat Kayla melanjutkan pekerjaannya sebagai astronot, dia mengatakan bahwa dia sangat terinspirasi oleh para wanita yang membuka jalan baginya yakni para astronot wanita senior yang lebih dulu terjun ke dunia itu.
"Di sini, di NASA, kami berjalan di aula dengan pahlawan kami. Mereka adalah wanita luar biasa yang menjadi yang pertama memimpin pesawat ulang-alik atau wanita pertama yang memimpin stasiun luar angkasa,” papar Kayla.
Baca Juga: Susah Tidur Ternyata Pertanda Bahwa Kita Sedang Merindukan Seseorang Lho, Begini Penjelasannya
“Rasanya saya hanya bagian dari garis keturunan itu dan saya benar-benar berdiri di pundak orang-orang yang telah membuka jalan bagi saya untuk berada di sana. Saya hanya merasa sangat beruntung bahwa orang-orang telah melihat nilai dan pengalaman serta perspektif saya dan benar-benar memberi saya kesempatan untuk menantang diri saya sendiri dan terus berkembang di berbagai lingkungan ini,” imbuhnya.***
