Menurut informasi, Rumah sakit lapangan tersebut sebelumnya pernah menjadi pusat rehabilitasi narkoba, namun karena masa pandemi membutuhkan tempat untuk merawat pasien yang terpapar virus corona sehingga direnovasi dan ditata ulang sebagai Rumah Sakit rujukan bagi pasien COVID-19.
Sementara itu, sebagai informasi pada bulan Februari tahun lalu, aksi penembakan secara brutal juga pernah terjadi di Thailand.
Penembakan itu yang terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand sejak Sabtu, 8 Februari sampai Minggu, 9 Februari 2020 yang menewaskan 29 orang.
Sang pelaku yang merupakan seorang tentara, Serma Jakraphanth Thomma, terlebih dulu menembak mati atasannya dan mencuri senjata di barak, sebelum melakukan aksinya.
Ia pun menembak mati atasannya yang merupakan komandan Batalyon Amunisi 22, serta mertua korban yang berusia 63 tahun.
Diduga karena amarah yang semakin memuncak, Jakraphanth, pelaku penembakan tersebut, menembak tiga anggota tentara lainnya yang memergokinya mengambil senjata. Dia kemudian mencuri kendaraan dinas dan melaju menuju mal Terminal 21.
Dalam perjalanan menuju mall Terminal 21, Jakraphanth juga menembak dua polisi dan dua pejalan kaki di dekat kuil Buddha setempat.
Setibanya di pusat perbelanjaan tersebut, dia lantas turun dari kendaraan dan melepaskan tembakan secara acak. Peluru yang dilepaskan mengenai beberapa orang yakni pejalan kaki, pengemudi mobil dan sepeda motor.
Terkait kejadian itu, Polisi lantas mendatangkan ibu Jakraphanth, berharap bisa membujuk anaknya untuk menghentikan aksinya dan menyerah. Namun, hal itu tidak mempan.