Pandemi Covid-19 terpaksa membuat Samran Thammasa kehilangan pendapatan karena jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan sebanyak 85 persen pada tahun 2020.
Di sisi lain, pemerintah Thailand belum mau membuka akses terhadap warga negara asing selama berbulan-bulan sehingga hal tersebut memukul sejumlah pelaku ekonomi yang hidup dari tumbuhnya sektor pariwisata di negaranya.
Baca Juga: Otoritas Palestina Mengerahkan Pasukan Keamanan untuk Menghadapi Hal Ini
Beruntung, sejumlah anak muda Thailand yang menggemari K-Pop dan aktif dalam komunitas rela untuk memberikan bantuan kepada sopir 'Tuk Tuk' yang terdampak pandemi Covid-19.
Mereka rela memasang banner berupa poster atau gambar idol K-Pop kesayangan mereka pada sejumlah kendaraan 'Tuk Tuk' dan membayar biaya iklan kepada sopir masing-masing untuk membantu kehidupan mereka.
Selain memberikan bantuan finansial, pemasangan banner idol K-Pop juga diharapkan menjadi daya tarik bagi siapapun untuk menjadi penumpang 'Tuk Tuk' sepanjang akses untuk wisatawan luar negeri masih ditutup.
Tak hanya sopir 'Tuk Tuk', beberapa penggemar K-Pop di Thailand juga turut memberikan bantuan kepada pedagang kaki lima di sekitar kota Bangkok dengan cara mengiklankan idol K-Pop pada gerobak milik pedagang.
Sehingga, pedagang kaki lima khususnya yang terdampak pandemi Covid-19 juga tetap memperoleh penghasilan tambahan di tengah ketidakpastian mereka memperoleh penghasilan dari pelanggan atau pembeli.
Aksi tersebut juga dinilai sebagai ekspresi politik anak muda Thailand untuk menentang kapitalisme yang dianggap berlebihan serta memberikan dukungan terhadap ekonomi rakyat kecil.***