Insiden Perampokan Bersenjata Kapal di Selat Singapura Mengalami Penurunan

- 17 Juli 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi Insiden Perampokan Bersenjata Kapal di Selat Singapura Mengalami Penurunan
Ilustrasi Insiden Perampokan Bersenjata Kapal di Selat Singapura Mengalami Penurunan /

Baca Juga: Inggris Akan Uji Coba Efektivitas Vaksin dengan Mencabut Aturan Pembatasan Sosial

Berbicara kepada wartawan pada briefing virtual, Kuroki mengatakan: “Ini bukan lagi pencurian kecil-kecilan, ini adalah kejahatan yang lebih serius ketika pelaku dipersenjatai dengan pisau atau senjata lain atau jika kru diancam atau terluka.

"Jadi ini menjadi perhatian bagi komunitas maritim bahwa insiden seperti itu terjadi di Selat Singapura".

Dia menambahkan, beberapa peristiwa terjadi hampir bersamaan di lokasi yang berbeda, menunjukkan kemungkinan ada beberapa kelompok pelaku.

Mr John Bradford, seorang rekan senior di Program Keamanan Maritim di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam (RSIS), mencatat bahwa perairan Tanjung Pergam telah menjadi bagian paling berbahaya dari Selat Singapura, dalam hal perampokan laut.

Baca Juga: Australia Perpanjang Masa Lockdown untuk Menahan Penularan Virus Delta Selama Sepekan

“Ini adalah sisi Selat Indonesia, lebih dekat ke pelabuhan tempat para penjahat beroperasi dan di mana kapasitas penegakan hukum umumnya kurang,” katanya kepada CNA dalam sebuah wawancara email.

Tren peningkatan insiden di Selat Singapura juga menonjol karena angka ReCAAP menunjukkan bahwa perampokan "hampir diberantas dari 2016 hingga 2018," katanya. 

“Sejak itu, tingkat insiden yang dilaporkan telah meningkat".

Kenaikan ini pantas mendapat “tanggapan yang diperkuat”, kata Bradford, seraya menambahkan bahwa penting untuk membasmi setiap kegiatan kriminal sebelum menjadi lebih bermasalah.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Chanel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah