Australia Lockdown, Warga Dapat Bantuan 8 Miliar Seminggu, Diperpanjang Hingga 28 Agustus 2021

- 31 Juli 2021, 18:37 WIB
Australia Lockdown, Warga Dapat Bantuan 8 Miliar Seminggu, Diperpanjang Hingga 28 Agustus 2021
Australia Lockdown, Warga Dapat Bantuan 8 Miliar Seminggu, Diperpanjang Hingga 28 Agustus 2021 /REUTERS/Loren Elliott/

KABAR BESUKI - PM Australia Scott Morrison menambah jumlah dana bantuan terhadap pekerja yang kehilangan jam kerja menyusul kebijakan pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) memperpanjang masa lockdown kawasan Sydney Raya hingga 28 Agustus 2021 mendatang akibat meningkatnya kasus Covid-19.

Dikutip Kabar Besuki dari Instagram @top_world.idn, dana bantuan ditambah menjadi sebesar 750 dolar Australia atau Rp8 juta per minggu dari sebelumnya 600 dolar Australia atau Rp6,4 juta per minggu bagi pekerja yang kehilangan 20 jam kerja atau lebih.

Sedangkan untuk pekerja paruh waktu, dana bantuan ditambah menjadi sebesar 450 dolar Australia atau Rp4,8 juta per minggu dari sebelumnya 375 dolar Australia atau Rp4 juta per minggu bagi pekerja yang kehilangan delapan atau kurang dari 20 jam kerja.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Rp224 Miliar untuk Banjir di China Ketika Rakyat Lagi Hancur? Ini Faktanya

Selain pekerja, masyarakat umum yang terdampak kebijakan perpanjangan masa penguncian wilayah juga akan menerima dana bantuan sebesar 200 dolar Australia atau Rp2,1 juta per minggu.

Scott Morrison mengatakan kebijakan ini akan diterapkan bagi seluruh negara bagian di Australia apabila di kemudian hari menerapkan penguncian wilayah seperti NSW.

Pembayaran dana bantuan bagi pekerja dan masyarakat umum di Sydney Raya akan dilakukan mulai 2 Agustus 2021 pekan depan.

Pemberian bantuan bencana ini menurut Morrison akan menambah beban anggaran pemerintah federal $750 juta atau sekitar Rp 8 miliar seminggu.
 
Jumlah pembayaran bencana yang baru itu mirip dengan skema JobKeeper. Namun Morrison mengatakan tak akan memberlakukan kembali skema JobKeeper. "Itu bukan solusi yang tepat sekarang," kata Morrison.
 
PM Morrison juga memperkirakan rencana pembayaran dapat berubah kembali sewaktu-waktu.
 
Sementara itu, kalangan pengusaha di Sydney mengatakan pembayaran bantuan keuangan dari pemerintah tidak sesuai dengan kenyataan.
 
Pembayaran 'JobSaver Covid-19' yang ditujukan untuk pengusaha di negara bagian itu, dikeluhkan oleh sejumlah pengusaha karena proses aplikasi yang rumit dan membingungkan.
 
Bahkan pengusaha yang telah berhasil melalui proses aplikasi masih harus menunggu uang tunai yang sangat dibutuhkan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @top_world.idn


Tags

Terkini

x