Kisah Nikko Jenkins Pembunuh Berantai yang Nekat Potong Kelaminnya Sendiri

- 1 Agustus 2021, 17:39 WIB
Nikko Jenkins.
Nikko Jenkins. //Instagram/@nikko._jenkins/

KABAR BESUKI - Nikko Jenkins lahir pada 16 September 1986 di Colorado. Di umur 7 tahun jenkins masuk penjara anak anak karena membawa pistol ke sekolah. 

Saat berusia 11 tahun ia diusir dari rumah dan keluar sekolah karena Jenkins sering memukuli orang tuanya sendiri, pada usia 13 tahun ia kembali masuk penjara karena mukulin orang, dan saat 17 tahun ia mencuri mobil dan masuk penjara lagi.
 
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @yoifakta, setelah bebas ia kembali berulah dengan memukuli penjaga penjara dan dihukum 21 tahun penjara, karena Jenkins berkelakuan baik ia hanya 10 tahun di penjara.
Baca Juga: Varian Delta Tersebar Hampir di Seluruh Indonesia, Salah Satu Faktor Meningkatnya Angka Kematian

Setelah dia dibebaskan dari hukuman 10 tahun Jenkins menembak Juan Uribe Pena dan Jorge CajigaRuizon menggunakan senapan 12 gauge pada 11 agustus 2013. 
 
Pada 19 agustus 2013, Jenkins membunuh Curtis Bradford, seorang pria yang dikenalnya dari penjara dengan menembaknya dan 21 agustus kemudian ia menembak Andrea Kruger sebanyak 4 kali. 
 
Saat membunuh andrea kruger ternyata ada cctv yang merekam kejadian tersebut, akhirnya Jenkins ditangkap di rumahnya dan kemudian di interogasi selama 8 jam Nikko mengaku itu adalah perintah dari dewa ular mesir.
Baca Juga: Dua Harimau di Margasatwa Ragunan Dinyatakan Terpapar Covid-19, Hasil Swab Positif

Pada 16 april 2014, Jenkins dinyatakan bersalah dan akan di eksekusi mati pada 11 agustus 2014 tapi karena hakim menilai kejiwaan Jenkins bermasalah akhirnya hukumannya di tunda hingga kondisi Jenkins membaik. 
 
Tahun 2015 saat di penjara ia memotong kelaminnya sendiri, menato dahinya dengan angka 666 namun karena ia bercermin malah jadi 999, ia juga mengiris ujung lidahnya sendiri menjadi 2 dan mengoleskan darahnya di dinding sel.
 
Bahkan ia mengaku melakukan itu atas perintah dewa Apophis, dewa mitologi Mesir yang berbentuk ular raksasa.
 
Pada bulan Agustus 2013, Jenkins melakukan pembunuhan, menembaki dan membunuh Juan Uribe-Pena dan Jorge Cajiga-Ruizon menggunakan senapan 12-gauge gergaji.
 
Seorang psikiater pertahanan mengatakan bahwa dia menderita skizofrenia, dan juga gangguan bipolar, menurut laporan.
 
Pembunuh tersebut sebelumnya mengatakan bahwa dia bertindak berdasarkan perintah suara tuhan ular, namun psikiater terbelah apakah dia penderita skizofrenia asli.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @yoifakta


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x