Network
KABAR BESUKI - Kebakaran hutan terbesar si California, Amerika Serikat (AS) telah meruntuhkan sebuah kota kecil, Greenville.
Greenville sendiri merupakan pemukima Indian Valley, tempat beberapa ratus orang keturunan masyarakat tahun 1800-an.
Kebakaran tersebut sampai merusak lampu penerangan jalan dan menghancurkan tempat bersejarah bangunan yang usianya mencapai 1 abad.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews, kebakaran yang dikenal sebagai kebakaran Dixie ini diakibatkan oleh hawa panas karena pemanasan global atau global warming, kemudian juga membakar hutan-hutan kering dibeberapa negara di wilayah Amerika Serikat.
Baca Juga: Keluarga Mbak You Akhirnya Ungkap Penyebab Kematian sang Paranormal, Ternyata Bukan Covid
Hanya dalam waktu semalam Kota Greenville hangus dilalap si jago merah, dibutuhkan 5000 personel pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang berkobar.
Namun begitu, hingga sampai saat ini sudah dipastikan tidak ada korban jiwa karena seluruh warga sudah mendapatkan arahan untuk evakuasi.
Cuaca panas dan angin kencang dikhawatirkan akan memperburuk kebakaran hutan yang terjadi di wilayah yang kering.
Baca Juga: Sah, PDIP Dikabarkan Tinggalkan Jokowi Karena Dinilai tak Becus Urus Negara? Ini Faktanya
Dixie Fire sudah berlangsung selama 3 pekan, melumat 322.000 hektare lahan. Sekitar 35 persen dari kebakaran sudah terkendali hingga Kamis pagi. Dixie Fire hanya satu dari 12 lebih kebakaran hutan yang terjadi di California.
Kebakaran lain, River Fire, terjadi pada Rabu dan menghanguskan 2.400 hektare di Nevada dan Placer County, memaksa ribuan orang mengungsi. Lebih dari 50 rumah atau bangunan lainnya hancur dan 30 lainnya rusak.
Petugas pemadam kebakaran Distrik Sonoma Utara, Erik Padilla, kiri, dan Joe Young memadamkan titik api sambil melindungi rumah Lake Almanor West dari Kebakaran Dixie pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, di Plumas County, California. Mereka bekerja di Stasiun Pemadam Kebakaran Geyserville.
Dixie Fire yang terjadi dalam tiga pekan adalah salah satu dari 100 kebakaran besar dan aktif yang membakar di 14 negara bagian, sebagian besar di Barat di mana kekeringan bersejarah telah membuat tanah kering dan siap untuk dilalap api.
Tidak ada kematian atau cedera yang dilaporkan tetapi api terus mengancam lebih dari 10.000 rumah.
Pada hari Kamis, cuaca dan awan asap yang menjulang tinggi yang dihasilkan oleh angin kencang dan tidak menentu membuat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menempatkan petugas pemadam kebakaran di titik-titik panas yang berpindah-pindah.***
