KABAR BESUKI – Afghanistan diambil alih oleh Taliban dan dikabarkan bahwa China dan Rusia sedang ‘berburu’ peluang saat momen tersebut.
Mereka baru-baru ini mengambil tindakan cepat dengan membuka kedutaan mereka dan berkomunikasi secara teratur dengan perwakilan Taliban.
Meskipun China dan Rusia belum secara resmi mengakui Taliban, kedua pemerintah telah mengakui penghormatan penuh terhadap kedaulatan Afghanistan dan kehendak semua faksi di negara itu.
"China berharap Taliban Afghanistan dapat bersatu dengan partai politik lain dan dengan semua kelompok etnis dan membangun kerangka politik sesuai dengan kondisi nasional yang inklusif secara luas dan akan meletakkan dasar bagi perdamaian abadi," tutur Hua Chunying selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Al Jazeera.
Tidak hanya itu, bahkan Amerika Serikat telah mengakui bahwa Rusia dan China telah mengadakan pertemuan khusus dengan para pemimpin Taliban di Afghanistan.
Negara pertama yang dicapai Amerika Serikat setelah runtuhnya Kabul adalah Rusia dan Cina.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken telah menghubungi negara-negara dengan hubungan panas dan dingin dengan Amerika Serikat.