Taliban Dirikan Pemerintahan di Kabul, Para Pemberontak Bertahan di Lembah Afghanistan

- 5 September 2021, 14:15 WIB
ilustrasi Taliban Dirikan Pemerintahan di Kabul, Para Pemberontak Bertahan di Lembah Afghanistan
ilustrasi Taliban Dirikan Pemerintahan di Kabul, Para Pemberontak Bertahan di Lembah Afghanistan /Foto/Reuters/

Dalam perkembangan positif, seorang eksekutif senior Western Union Co mengatakan akan melanjutkan layanan pengiriman uang ke Afghanistan keputusan yang katanya sejalan dengan dorongan AS untuk mengizinkan kegiatan kemanusiaan berlanjut di sana.

"Sebagian besar bisnis kami yang melibatkan Afghanistan adalah keluarga bernilai rendah dan mendukung pengiriman uang yang mendukung kebutuhan dasar orang-orang di sana, jadi itulah landasan yang kami miliki dan mengapa kami ingin membuka kembali bisnis kami," kata Jean Claude Farah, presiden Western Union di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Western Union dan MoneyGram International Inc telah menangguhkan layanan di Afghanistan setelah Taliban merebut Kabul.

Baca Juga: Arab Saudi Larang Kegiatan Dakwah Tanpa Izin, Cegah Penyebaran Radikalisme dan Ekstrimisme

Taliban memberlakukan bentuk radikal syariah, atau hukum Islam, ketika memerintah dari 1996-2001 tetapi telah mencoba untuk menampilkan wajah yang lebih moderat kepada dunia kali ini, berjanji untuk melindungi hak asasi manusia dan menahan diri dari pembalasan terhadap musuh lama.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan lainnya meragukan jaminan tersebut, dengan mengatakan pengakuan formal terhadap pemerintah baru dan bantuan ekonomi yang akan mengalir dari itu bergantung pada tindakan.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada hari Kamis bahwa Jerman siap untuk melanjutkan kehadiran diplomatik di Kabul jika Taliban memenuhi persyaratan tertentu.

"Kami ingin melihat pemerintah yang inklusif (di Kabul), penghormatan terhadap hak asasi manusia dan perempuan yang mendasar dan Afghanistan tidak boleh lagi menjadi tempat berkembang biak bagi terorisme internasional," kata Maas kepada wartawan di Slovenia, di mana ia bertemu dengan rekan-rekan Uni Eropa untuk membahas Afganistan.

Baca Juga: Taliban Blak-blakan Bilang Butuh Indonesia demi Mengusir Kemiskinan di Afghanistan

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada surat kabar Le Figaro bahwa Paris belum melihat sinyal positif bahwa kelompok itu telah berubah.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x