Ribuan Wanita AS Turun ke Jalan, Suarakan Hak Aborsi

- 3 Oktober 2021, 09:30 WIB
ilustrasi Ribuan Wanita AS Turun ke Jalan, Suarakan Hak Aborsi
ilustrasi Ribuan Wanita AS Turun ke Jalan, Suarakan Hak Aborsi /Aljazeera/YouTube/

KABAR BESUKI - Pawai telah diadakan di seluruh Amerika Serikat sebagai bentuk dari protes nasional untuk menuntut akses lanjutan ke aborsi setelah anggota parlemen dan hakim konservatif melarang praktek tersebut.
 
Ribuan wanita turun ke jalan dan memenuhi alun-alun dekat Gedung Putih untuk rapat umum sebelum pawai pada hari Sabtu 2 Oktober 2021.
 
Mereka menuliskan kata-kata protes dengan mengatakan "Pikirkan rahim Anda sendiri" dan "Aborsi adalah pilihan pribadi, bukan debat hukum".
 
 
“Saya memiliki dua anak perempuan di sini dan saya ingin mereka memiliki kendali atas hidup mereka nanti ketika mereka dewasa, jadi sangat penting untuk datang ke sini dan tidak membiarkan kegilaan ini lepas kendali,” kata seorang pengunjuk rasa, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
 
Protes tersebut datang sebulan setelah Mahkamah Agung menolak untuk memblokir undang-undang Texas yang melarang aborsi begitu detak jantung terdeteksi sekitar enam minggu, sebelum beberapa wanita tahu bahwa mereka hamil.
 
Para pengunjuk rasa melihat larangan itu tidak konstitusional dan khawatir itu dapat diperluas ke lebih banyak negara bagian di dalam negeri.
 
 
Mahkamah Agung AS di Mississippi akan mengadili sebuah kasus pada bulan Desember yang dapat membatalkan Roe v Wade, sebuah kasus penting tahun 1973 yang memberikan hak aborsi bagi perempuan Amerika.
 
Jika Roe v Wade dibatalkan, 26 dari 50 negara bagian siap untuk melarang aborsi.
 
Penunjukan hakim di bawah mantan Presiden Donald Trump telah memperkuat kontrol konservatif dari pengadilan tinggi.
 
 
Para pengunjuk rasa meneriakkan “Malu, malu, malu!” sambil berjalan melewati Trump International Hotel dalam perjalanan ke Mahkamah Agung di Washington, DC.
 
Presiden saat ini Joe Biden pada hari Jumat mendesak hakim federal untuk memblokir larangan aborsi di Texas, yang mulai berlaku awal September.
 
Penyedia aborsi dapat dituntut karena memberikan layanan kepada wanita di luar enam minggu pertama.
 
 
Beberapa penyedia telah menggambarkan klinik Texas yang sekarang dalam bahaya penutupan sementara negara bagian tetangga berjuang untuk mengimbangi lonjakan pasien yang harus berkendara ratusan mil.
 
Negara bagian lain, sebagian besar di selatan, telah mengeluarkan undang-undang serupa yang melarang aborsi dalam minggu-minggu awal kehamilan, yang semuanya telah diblokir di pengadilan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini

x