Operator OCP Ekuador mengatakan pada Sabtu, 29 Januari 2022, bahwa mereka telah berhenti memompa minyak mentah, dan hari berikutnya mengatakan telah mengontrak tiga perusahaan spesialis untuk melakukan pekerjaan pembersihan dan perbaikan.
Sementara itu, Kepala Komunitas Adat Panduyaku di provinsi Sucumbios Ekuador menyebut dirinya dan pihak terkait sedang berjuang.
“Sekali lagi kami telah tercemar dan kami berjuang melawannya dengan OCP,” ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari laman Aljazeera.
"Minyak sudah melapisi tepi Sungai Coca dan kami menyerukan tindakan segera," imbuhnya.
Sejak tahun 2020, erosi regresif yang terjadi di sepanjang Sungai Coca telah menyebabkan masalah baik untuk pipa OCP yang dioperasikan swasta maupun pipa SOTE milik negara.
Baca Juga: UPDATE Harga Cabai Rawit, Tomat dan Bawang Hari Ini 1 Februari 2022 di Jawa Timur
Pada bulan Desember tahun 2021 lalu, kedua pipa sempat berhenti beroperasi karena masalah tersebut yang menyebabkan pemerintah mengumumkan force majeure atas sebagian besar ekspor minyak dan kontrak produksi negara tersebut.
Tak hanya di Ekuador, baru-baru ini kebocoran minyak raksasa terjadi di Peru yang menyebabkan sekitar 11.900 barel minyak merembes ke laut.
Para pejabat setempat mengatakan bahwa akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dibersihkan.***