"Begitupun insiden main hakim sendiri yg dilakukan sebuah kelompok garis keras Hindu terhadap Munawar Faruqui, seorang komedian Muslim pada Agustus 2021," katanya.
Fadli Zon juga menyampaikan bahwa aksi intimidasi yang dilakukan kelompok Hindu garis keras India tak mewakili suara masyarakat di wilayah tersebut.
Akan tetapi, dia menegaskan bahwa aksi tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang dinilai diskriminatif.
"Kedua, meski kekerasan dan kebencian yg dilakukan kelompok garis keras Hindu tidak mewakili masyarakat India, namun tindakan tersebut berangkat dari adanya kebijakan pemerintah daerah dan bahkan pemerintah pusat India yg diskriminatif," ujar dia.
Dia juga mengungkapkan, insiden penistaan terhadap kelompok Muslimah India yang terjadi akhir-akhir ini merupakan ekses dari kebijakan larangan penggunaan hijab di sekolah maupun perguruan tinggi oleh pemerintah bagian negara selatan India dengan dalih ketertiban umum.
"Meluasnya insiden penistaan terhadap kelompok Muslimah baru-baru ini, dipicu adanya kebijakan larangan jilbab di perguruan tinggi dan sekolah di India oleh pemerintah negara bagian selatan. Pemerintah setempat menganggap jilbab sbg pakaian yg mengganggu kesetaraan dan ketertiban umum," ucapnya.
Fadli Zon berharap agar dunia internasional menyoroti isu islamofobia yang terjadi di India dan dipicu oleh kebijakan rezim Modi dengan serius.
Sebab menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan akan menjadikannya sebagai norma baru di India yang dianggap biasa.