PBB Catat Sebanyak 227 Warga Sipil dan 525 Orang Luka-luka di Ukraina Selama Terjadi Konflik dengan Rusia

- 3 Maret 2022, 15:56 WIB
Ilustrasi perang Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi perang Rusia dan Ukraina. /Pixabay/Joa70

Pembicaraan putaran kedua antara pejabat Rusia dan Ukraina mengenai gencatan senjata diharapkan terjadi setelah pembicaraan awal pada Senin berakhir tanpa kesepakatan.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Baca Juga: Beredar Video Vlog Seorang YouTuber WNI Bercerita Soal Kondisi Ukraina Pasca Serangan Rusia

Mereka membantah menargetkan warga sipil meskipun ada laporan luas tentang korban sipil dan penembakan di daerah pemukiman.

Pemboman di Kharkiv, sebuah kota berpenduduk 1,5 juta orang, telah membuat pusatnya menjadi gurun dengan reruntuhan bangunan dan puing-puing.

Pasukan Rusia telah merebut kota Balakliya dekat kota Kharkiv di Ukraina timur, kantor berita Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis.

Ia juga melaporkan serangan di pusat radio dan televisi di Kyiv, di mana rudal Rusia menghantam menara TV awal pekan ini.

Baca Juga: Pasukan Rusia Berhasil Menguasai Wilayah Nuklir Milik Ukraina dan Diduga Menyandera 92 Personel Pabrik

Penembakan Rusia menewaskan enam orang dewasa dan dua anak-anak di kota Izyum, sekitar 120 km (75 mil) tenggara Kharkiv, kata parlemen Ukraina. 

Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mengkonfirmasi kematian 227 warga sipil dan 525 luka-luka selama konflik pada tengah malam pada 1 Maret, memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya akan jauh lebih tinggi karena penundaan pelaporan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini