KABAR BESUKI – Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut pembeli asing membayar gas Rusia dalam rubel mulai Jumat atau pasokan mereka distop atau dihentikan.
Hal tersebut sebuah langkah yang ditolak oleh ibu kota Eropa dan yang menurut Jerman sama dengan ‘pemerasan’.
Keputusan Vladimir Putin pada hari Kamis membuat Eropa menghadapi prospek kehilangan lebih dari sepertiga pasokan gasnya.
Jerman, yang paling bergantung pada Rusia, telah mengaktifkan rencana darurat yang dapat menyebabkan penjatahan di ekonomi terbesar Eropa itu.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi dan perdagangan terhadap Rusia.
Ekspor energi adalah pengungkit paling kuat Vladimir Putin saat ia mencoba untuk membalas sanksi Barat yang dijatuhkan pada bank, perusahaan, pengusaha, dan rekanan Kremlin Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Pihak Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai ‘operasi militer khusus’.
Vladimir Putin mengatakan pembeli gas Rusia harus membuka rekening rubel di bank Rusia.
Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai 1 April 2022.
"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Tidak ada yang menjual kami apa pun secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal yaitu, kontrak yang ada akan dihentikan," bunyi pernyataan Vladimir Putin.
Baca Juga: Will Smith Pukul Chris Rock di Atas Panggung Oscar Usai Mengucapkan Lelucon yang Menghina Istrinya
Tidak segera jelas apakah dalam praktiknya mungkin ada cara bagi perusahaan asing untuk melanjutkan pembayaran tanpa menggunakan rubel, yang telah dikesampingkan oleh Uni Eropa dan G7.
Italia mengatakan telah melakukan kontak dengan mitra Eropanya untuk memberikan tanggapan tegas kepada Rusia, menambahkan cadangan gasnya sendiri akan memungkinkan kegiatan ekonomi berlanjut bahkan jika terjadi gangguan.
Sementara itu, perusahaan energi Jerman mengatakan mereka sedang dalam pembicaraan dekat dengan Berlin tentang bagaimana menanggapi kemungkinan gangguan pasokan dan menyusun peta jalan tentang apa yang harus dilakukan jika Rusia menghentikan ekspor gas.***