Lonjakan Baru COVID-19 Tanpa Gejala, Shanghai Perketat Lockdown

- 5 April 2022, 16:24 WIB
Ilustrasi lonjakan Covid-19 membuat Shanghai lockdown.
Ilustrasi lonjakan Covid-19 membuat Shanghai lockdown. /Pixabay/21saturday

Aturan karantina di kota banyak dikritik sebab dikabarkan memisahkan anak-anak dari orang tuanya dan menempatkan orang tanpa gejala bersama dengan mereka yang bergejala.

Beberapa ahli kesehatan masyarakat mengatakan bahwa hal tersebut bukan lagi strategi yang efektif.

“Saya rasa ini bukan ide yang baik karena lebih dari 24 bulan memasuki era pandemic, kita sudah tahu lebih banyak,” kata Jaya Dantas, Profesor Kesehatan Internasional Universitas Curtin, Australia.

Beliau juga menambahkan, strategi ‘intensif sumber daya’ Cina untuk melawan COVID-19 perlu direvisi.

Masyarakat membagikan video melalui media social yang mengungkapkan keprihatinan masa lockdown kali ini.

Baca Juga: Dampak Hidupkan Lampu Saat Tidur Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Ini

Wakil Perdana Menteri Cina, Sun Chunlan, yang bertanggung jawab atas pencegahan COVID-19 mendesak organisasi Partai Masyarakat untuk melakukan segala cara yang mungkin.

Hal itu guna membantu masyarakat dalam memecahkan masalah mereka seperti memastikan akses  obat-obatan, makanan, dan air.

Ribuan penduduk Shanghai dikurung di karantina pusat yang fasilitasnya belum sempurna setelah dinytakan positif disertai gejala atau tidak.

Seorang manajer pemasaran Ukraina, Jane Polubotko, juga ditahan di karantina pusat dan mengatakan tidak jelas kapan akan dibebaskan.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah