Putin Tidak Akan Berhenti Menyerang Ukraina, Georgia Mulai Khawatir

- 7 April 2022, 08:20 WIB
Georgia mulai kahwatir akan menjadi target selanjutnya dari agresi Rusia
Georgia mulai kahwatir akan menjadi target selanjutnya dari agresi Rusia /pixabay/

Tetapi, faktanya hal tersebut membuat beberapa tetangga Rusia yang merupakan bagian dari UE dan NATO takut mereka bisa menjadi sasaran berikutnya.

Georgia menjadi salah satu fokus utama bagi para ahli, tidak seperti negara-negara Baltik, semua anggota UE dan NATO, Georgia belum diterima menjadi salah satu organisasi, meskipun dijanjikan keanggotaan NATO pada 2008 bersama Ukraina.

Seperti halnya Ukraina, alasan bergabung dengan NATO adalah mengekalkan konstitusinya.

Natia Seskuria, seorang rekan di Royal United Services Institute (RUSI) Georgia, mengatakan bahwa negara itu khawatir bahwa negaranya akan melupakan ambisi NATO dalam menghadapi agresi Rusia.

Baca Juga: Kim Garam LE SSERAFIM Dituduh Lakukan Penindasan di Sekolah, Netizen Bongkar Ini

Dia mengatakan kepada Express.co.uk, bahwa dia sangat khawatir menyangkut semua orang di Georgia, karena dia berpikir Putin tidak akan berhenti terhadap Ukraina.

“Dalam satu atau lain cara, saya tidak menyarankan bahwa akan ada perang lain di Georgia, jika Ukraina mengubah konstitusinya sehubungan dengan keanggotaan NATO, saya pikir Georgia akan menjadi negara berikutnya yang menjadi korban berikutnya,” lanjutnya.

“Itu pasti menjadi perhatian setiap orang di Georgia hari ini,” tambahnya.

Perang antara Rusia dan Georgia dimulai pada 1 Agustus 2008, setelah bertahun-tahun ketegangan yang terpendam di wilayah pimpinan pemberontak, pro akan Rusia di Ossetia Selatan dan Abkhazia, yang keduanya telah mendeklarasikan sebagai negara republik.

Baca Juga: Lonjakan Baru COVID-19 Tanpa Gejala, Shanghai Perketat Lockdown

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: express.co.uk


Tags

Terkait

Terkini

x