“Ini hanya langkah pertama bagi Rusia untuk menguasai Eropa Timur, untuk menghancurkan demokrasi di Ukraina,” katanya dalam video kepada parlemen Portugal.
“Kami berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan kami, tetapi untuk kelangsungan hidup kami, untuk rakyat kami sehingga mereka tidak terbunuh, disiksa, dan diperkosa,” lanjutnya.
Zelenskiy juga menuduh tentara Rusia melakukan banyak kekejaman di Ukraina, termasuk di Mariupol, dan mendesak negara-negara untuk memutuskan hubungan dengan Moskow.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menolak apa yang dikatakan Ukraina sebagai bentuk kekejaman, dan mengatakan bahwa Ukraina memfitnah mereka.
Presiden Bank Dunia David Malpass memperkirakan kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur Ukraina mencapai $60 miliar dan akan terus meningkat seiring perang berlanjut.
Mariupol pernah menjadi rumah bagi 400.000 orang, telah menyaksikan tidak hanya pertempuran paling intens dari perang yang dimulai ketika Rusia menyerang pada 24 Februari, tetapi terburuknya adalah bencana kemanusiaan.
Dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin pada Kamis, Putin mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan pasukan Rusia karena “berhasil menyelesaikan upaya pertempuran untuk membebaskan Mariupol.”
Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, dia mengatakan tidak perlu menyerbu kawasan industri dan memerintahkan tindakan seperti itu dibatalkan.