Kelompok bersenjata itu memiliki kebencian mendalam terhadap Sufi yang mereka pandang sebagai bidat.
“Pemandang di masjid saat itu sangat mengerikan, semua orang beribadah di dalam masjid terluka dan terbunuh,” Mohammad Esah, seorang penjaga toko yang membantu mengangkat korban ke rumah sakit distrik.
“Saya melihat 20 hingga 30 mayat,” menurut warga setempat lain.
Kerabat korban tiba di rumah sakit berteriak dan mencari orang yang mereka cintai.
“Anakku Syahid,” teriak seorang pria sementara seorang wanita dan keempat anaknya mencari suaminya.
Saat ini pihak kepolisian Kunduz sedang menyelidiki jenis bom yang menyebabkan ledakan mengerikan itu.
Ledakan Jumat adalah salah satu serangan terbesar sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
Taliban telah memerani afiliasi ISIL yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan.***