Angkatan Laut Indonesia Tangkap Kapal Kontainer Pengangkut Minyak Sawit ke Luar Negeri

- 8 Mei 2022, 14:46 WIB
Ilustrasi kapal perang Indonesia/
Ilustrasi kapal perang Indonesia/ /Twitter/@idbcpr/

KABAR BESUKI - Sabtu, 7 Mei 2022, seorang juru bicara mengabarkan bahwa, Angkatan Laut Indonesia telah menyita sebuah kapal kontainer yang mengangkut minyak sawit ke luar negeri di tengah larangan ekspor yang diberlakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dan nomor satu di dunia, memberlakukan larangan ekspor pekan lalu, sebagai upaya untuk mengendalikan harga domestik yang melonjak naik serta kelangkaan.

Dilansir Kabar Besuki dari CNA, melalui siaran pers, Agung Prasetiawan selaku juru bicara Angkatan Laut mengungkap, pada hari Rabu, 4 Mei 2022, sebuah kapal perang Indonesia menghalangi kapal kontainer MV Mathu Bhum berbendera Singapura saat menuju ke Malaysia.

Baca Juga: Asian Games 2022 yang Akan Berlangsung di Hangzhou Ditunda Tanpa Batas Waktu Akibat Hal ini

"Kapal kontainer itu mengangkut kurang lebih 34 peti kemas yang berisi minyak sawit olahan seperti, refined, bleached, deodorised (RBD). Semua jenis bahan tersebut merupakan yang sementara dilarang ekspornya," kata Agung Prasetiawan.

Indonesia memproduksi sekitar 60 persen minyak sawit dunia yang kemudian digunakan dalam berbagai produk, seperti kosmetik dan olesan coklat. Sepertiga dari outputnya dikonsumsi di dalam negeri.

Menurut the United Nations Food dan Agriculture Organisation, minyak nabati merupakan salah satu bahan makanan pokok yang harganya telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir setelah invasi Rusia ke Ukraina selaku negara pembangkit tenaga listrik pertanian.

Dikabarkan, akhir-akhir ini produsen di Indonesia enggan menjual minyak sawit di dalam negeri karena saat ini lebih menguntungkan untuk mengekspornya karena harga jual internasional cukup tinggi.

Baca Juga: Nasib Penambang Emas Ilegal di Indonesia, Orang Miskin yang Mempertaruhkan Nyawa demi Kelangsungan Hidup

Namun, pihak berwenang di Indonesia turun tangan akan hal tersebut untuk mencoba dan mengendalikan harga, sebab khawatir akan kemarahan masyarakat karena konsumen di beberapa kota terpaksa antri berjam-jam di pusat distribusi untuk membeli minyak goreng dengan harga bersubsidi (Rp14.000)

Larangan ekspor Indonesia menyebabkan harga minyak sawit, kedelai, rapeseed Eropa, dan minyak kanola mencapai titik tertinggi dalam sejarah.

Indonesia berencana untuk melanjutkan ekspor ketika harga minyak goreng curah di dalam negeri turun menjadi Rp14.000 (US$ 0,97), setelah melonjak menjadi Rp26.000 per liter dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Rusia Balas Dendam dengan Cara Larang 63 Pejabat Jepang Termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida

Jumat, 7 Mei 2022, harga minyak goreng turun menjadi Rp17.200 setelah sebelumnya mencapai harga Rp26.000 per liternya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

x