KABAR BESUKI - Miliarder Elon Musk menjelaskan bahwa, dia ingin Twitter mencabut larangan permanennya terhadap mantan Presiden Donald Trump, pada Kamis 12 Mei 2022.
Hal itu bukan berarti bahwa, Elon Musk mendukung Trump dalam kampanye calon presiden 2024.
Musk, orang terkaya di dunia dan CEO Tesla (TSLA.O), sedang berusaha untuk menutup kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter (TWTR.N).
Baca Juga: Korea Utara Berlakukan Lockdown untuk Pertama Kalinya Karena Covid-19
Elon Musk mengatakan pada konferensi Financial Times pada Selasa bahwa, keputusan Twitter untuk melarang Trump adalah buruk secara moral.
Dia menindaklanjuti pernyataan itu dalam sebuah tweet pada Kamis malam, menekankan bahwa dia tidak mendukung Trump sebagai calon presiden.
"Meskipun saya pikir kandidat yang tidak memecah belah akan lebih baik pada tahun 2024, saya berpikir Trump harus dikembalikan ke Twitter," katanya.
Baca Juga: WHO Selidiki Hubungan COVID-19 dalam Kasus Hepatitis Akut: 70 Persen Adenovirus
Dilansir Kabar Besuki dari Reuters bahwa, Trump mengatakan dia tidak ingin kembali ke Twitter, tetapi ingin membangun platform Truth Social miliknya sendiri.
Dia dilarang dari Twitter secara permanen pada Januari 2021 karena, resiko hasutan kekerasan tindak lanjut setelah penyerangan US Capitol, kata perusahaan saat itu.
Trump sedang mempertimbangkan pencalonan lagi untuk kursi kepresidenan pada tahun 2024 setelah kalah dalam pemilihannya pada tahun 2020.***