Dalam ketegangan yang terjadi di terjadi antara China dan Taiwan, Amerika lantas menuding pihak China yang melakukan provokasi dalam hal tersebut.
Antony Blinken, selaku sekretaris negara Amerika Serikat menyebutkan bahawa hal itu dianggap sebagai retrorika dan aktivitas yang semakin provokatif.
“Retorika dan aktivitas yang semakin provokatif,” kata Antony Blinken.
Walaupun pihak Amerika Serikat secara bilateral, tidak memiliki hubungan secara formal kepada negara Taiwan, namun negara yang dipimpin oleh Biden itu merupakan salah satu pendukung pihak Taiwan.
Dalam serangan terakhir, pada hari Selasa, Tsai Ing-wen, selaku Presiden Taiwan mengatakan bahwa akan ada rencana untuk ‘kerja sama’ antara militer Taiwan dengan Garda Nasional Amerika Serikat.
Dalam pertemuannya pada pihak Amerika Serikat yang diwakili oleh Senator Tammy Duckworth, di kantor Taipe, pihak Tsai mengatakan bahwa Duckworth menjadi salah satu sponsor dalam Taiwan Partnership Act.
Dikabarkan dalam peraturan perundangan, bahwa keduanya telah mendapatkan dukungan bipartisan di Kongres AS, meski dalam hal itu belum resmi diundangkan.
“Departemen Pertahanan AS sekarang secara proaktif merencanakan kerja sama antara Garda Nasional AS, dan pasukan pertahanan Taiwan,” ucap Tsai, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Kami menantikan kerja sama Taiwan-AS yang lebih dekat, dan lebih dalam berkaitan dengan masalah keamanan regional,” Tsai menambahkan.