Tiongkok Tak Tepati Janji, Filipina Gerak Cepat Selamatkan Bagian Laut China Selatan

- 26 Juli 2020, 01:32 WIB
Presiden Filipina  Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. //Twitter/@pcooglobalmedia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari South China Morning Post, aktivitas militer Tiongkok yang menguat di Laut China Selatan menjadi penyebab langkah 'mundur' Filipina.

Baca Juga: UPDATE: Positif Corona di Kabupaten Banyuwangi, Bertambah 7 Pasien

Bukan hanya soal agresivitas Beijing, janji-janji negara komunis itu ternyata hanya terasa seperti angin lalu. Manila diiming-imingi banyak investasi, namun tak semuanya benar-benar direalisasikan.

Publik Filipina semakin suram ketika melihat bagaimana Tiongkok dinilai kurang bertanggung jawab pada penyebaran virus corona Covid-19.

Demi menyelamatkan bagian mereka di Laut China Selatan, Filipina pun buru-buru membangun dermaga di Pulau Thitu, Kepulauan Spratlys.

Dengan dermaga tersebut, Duterte bisa memperbaiki lapangan terbang kecil yang sempat ditunda oleh pendahulunya, Presiden Benigno Aquino III.

Baca Juga: Anak Presiden Jokowi, Revly Harun Yakin Gibran Tak Mungkin Kalah Pilkada Solo

Keputusan Benigno diambil demi menunggu hasil Mahkamah Internasional terhadap sengketa Laut China Selatan.

Hasilnya, negara-negara Asia Tenggara lebih berhak daripada Tiongkok dengan Nine Dash Line-nya.

Langkah terakhir dari Duterte ini menjadi 'putaran balik paling tajam' selama kepemimpinannya sejak empat tahun lalu.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: South China Morning Post


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah