Network
KABAR BESUKI - Semangat mantan presiden Donald Trump masih menggebu-gebu, pasalnya ia tidak terima atas kemenangan presiden baru yaitu Joe Biden.
Trump sangat ingin membuat Biden jatuh, dan tidak ingin Biden yang menjadi presiden baru. Bahkan Trump percaya diri bahwa ia masih sangat pantas menjadi presiden 2020.
Presiden Donald Trump akan terus maju pada hari Selasa (10 November) dengan tantangan hukum jangka panjang atas kekalahannya dari Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan pekan lalu, ketika para pejabat Republik di tingkat negara bagian dan federal berbaris di belakangnya.
Baca Juga: 9 Kasus COVID-19 Baru di Singapura, 1 Kasus Termasuk di Komunitas
Anggota parlemen negara bagian Pennsylvania dari Partai Republik berencana untuk menyerukan audit hasil di negara bagian yang memberi Biden cukup suara elektoral untuk menang, sehari setelah Jaksa Agung AS William Barr mengatakan kepada jaksa federal untuk memeriksa tuduhan "substansial" tentang penyimpangan.
Trump selama berbulan-bulan sebelum pemilu membuat klaim berulang tanpa memberikan bukti bahwa hasil akan dirusak oleh penipuan dan terus mempertahankan tuduhan yang tidak berdasar selama seminggu terakhir.
Baca Juga: Tunjukkan Bukti Kepedulian, Netizen Ramaikan Tagar #KamiBersamaJKT48 dan #SaveJKT48
Para hakim telah mengajukan tuntutan hukum di Michigan dan Georgia, dan para ahli mengatakan upaya hukum Trump memiliki sedikit peluang untuk mengubah hasil pemilu.
Tetapi anggota Kongres dari Partai Republik, pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell, pada hari Senin berbaris di belakang Trump, mengatakan bahwa dia "100 persen dalam haknya untuk menyelidiki tuduhan penyimpangan", tanpa mengutip bukti apa pun.
