Ghibah Bicarakan Keburukan Orang Lain saat Ramadhan, Bisa Batalkan Puasa? Ini Jawabannya

- 18 April 2021, 15:12 WIB
Ilustrasi berbisik membicarakan orang lain/Pixabay/Olichel
Ilustrasi berbisik membicarakan orang lain/Pixabay/Olichel //Aini/

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. 49 : 12).

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).

Baca Juga: Polri Sedang Lengkapi Berkas Penyidikan Jozeph Paul Zhang yang Mengaku Nabi ke-26

Dalil hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;

Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

“Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah;

“Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”

Baca Juga: Waspadai Gejala Baru dari Virus Corona yang Sering Dialami oleh Kebanyakan Orang di Seluruh Dunia

Dengan demikian maka, ghibah dan seluruh perbuatan maksiat lainnya pada dasarnya mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Dalam Islam islam.com


Tags

Terkini