Ghibah Bicarakan Keburukan Orang Lain saat Ramadhan, Bisa Batalkan Puasa? Ini Jawabannya

- 18 April 2021, 15:12 WIB
Ilustrasi berbisik membicarakan orang lain/Pixabay/Olichel
Ilustrasi berbisik membicarakan orang lain/Pixabay/Olichel //Aini/

KABAR BESUKI-Dari segi bahasa, ghibah artinya membicarakan mengenai hal negatif atau positif tentang orang lain yang tidak ada kehadirannya di antara yang berbicara.

Dari segi istilah, ghibah berarti pembicaraan antar sesama muslim tentang muslim lainnya dalam hal yang bersifat kejelekan, keburukan, atau yang tidak disukai. Bedanya dengan dusta, sesuatu yang diperbincangkan dalam ghibah memang benar adanya.

Sementara itu, Ghibah atau gibah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah membicarakan keburukan orang lain. Merupakan salah satu tindakan tercela yang tidak dibenarkan dalam agama Islam, baik itu dalam kondisi sedang berpuasa atau pun tidak sedang berpuasa.  Orang yang melakukan ghibah diibaratkan seperti orang yang sedang memakan bangkai saudaranya.

Baca Juga: 8 Ide Camilan Gorengan Gurih dan Manis Cocok untuk Hidangan Berbuka Puasa atau Acara Arisan Keluarga

Di jaman modern seperti ini, Ghibah juga dapat ditemukan di media sosial, seperti pesan teks pada Whatsapp, Instagram, Facebook, dan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk menyebarkan hoaks maupun fakta yang tidak disukai oleh kelompok atau individu tertentu.

Tim Kabar Besuki, melansir dari laman Islami.co , berkaitan dengan ghibah di pada saat menjalankan ibadah puasa, terdapat beberapa hadis yang menjelaskannya, yaitu:

“Banyak sekali orang yang puasa, ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar.” (HR: Ibnu Majah)

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Kandungan Anti-aging Terbaik untuk Atasi Penuanaan dan Bikin Kulit Awet Muda

Sebagaimana dikutip oleh al-Minawi berkomentar terkait hadis ini. Hadis ini adalah ungkapan untuk orang yang mengerjakan puasa namun ia berbuka dengan sesuatu yang haram atau berbuka dengan memakan daging saudaranya (ghibah), orang semacam ini adalah orang yang berpuasa dan tidak mampu menjaga anggota tubuhnya untuk menjauhi perbuatan dosa.

Lebih lanjut al-Minawi menjelaskan, “kecuali rasa lapar” menunjukkan bahwa ia tidak lagi memperoleh pahala dari Allah, puasanya tidak lagi diterima akan tetapi ia tidak perlu mengganti puasanya.

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong, dan melakukan perbuatan bohong, maka Allah tidak membutuhkan lagi ia meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya).” (HR: Al-Bukhari)

Baca Juga: Sahur On The Road di Blimbingsari Berakhir Dibubarkan Petugas, Ada yang Berjoget Teriak-teriak dan Mabuk

Hadis ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Baththal dalam Syarh Shahih al-Bukhari menunjukkan bahwa puasa adalah menahan diri dari perkataan kotor dan bohong, sebagaimana seseorang menahan diri dari makan dan minum.

Jika seorang yang berpuasa tidak menahan diri dari perkataan kotor dan bohong, maka nilai puasanya akan berkurang, dibenci oleh Allah dan tidak diterima puasanya.

Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud bukan berarti bahwa puasa yang ia kerjakan batal, hanya menunjukkan peringatan bagi orang-orang yang berbuat demikian pada bulan puasa, hanya saja ia tidak mendapatkan pahala puasa melimpah di bulan Ramadhan. Dengan begitu ia tidak perlu membatalkan puasanya dan mengganti puasanya di kemudian hari.

Pendapat ini, sebagaimana disebutkan oleh an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab didukung oleh Imam Syafi’I, Malik, Abu Hanifah, Ahmad bin Hanbal dan hampir seluruh ulama kecuali al-Auza’i, menurutnya seseorang yang bergosip atau melakukan ghibah di tengah-tengah menjalankan puasa, maka ibadahnya batal dan ia harus mengganti puasanya di lain waktu.

Sementara itu, melansir dari laman Dalam Islam, ada beberapa dalil mengenai larangan berbuat ghibah dalam Al-Qur’an dan hadist:

Baca Juga: Hantu Bisa Masuk Dunia Mimpi? Ternyata Mimpi Bertemu Hantu Punya Makna Tersendiri, Ini Alasannya

Dalil Al-Qur’an, Allah SWT berfirman yang artinya;

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. 49 : 12).

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).

Baca Juga: Polri Sedang Lengkapi Berkas Penyidikan Jozeph Paul Zhang yang Mengaku Nabi ke-26

Dalil hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;

Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

“Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah;

“Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”

Baca Juga: Waspadai Gejala Baru dari Virus Corona yang Sering Dialami oleh Kebanyakan Orang di Seluruh Dunia

Dengan demikian maka, ghibah dan seluruh perbuatan maksiat lainnya pada dasarnya mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa.

Jika dalam kondisi tidak puasa saja dilarang berbuat ghibah, mencela orang lain, berkata dusta, maka hal ini lebih ditekankan lagi untuk di tinggalkan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah puasa, meski demikian di dalam mazhab as-Syafi’i sebagaimana yang telah disebutkan di atas jika seseorang berbuat ghibah pada saat menjalankan puasa, maka ia telah berbuat maksiat namun hal itu tidak membatalkan puasanya. Wallahu a’lam.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Dalam Islam islam.com


Tags

Terkini