Hajar Aswad Batu Suci dan Mulia Berasal dari Surga, Ini Penampakan dan Wujudnya

- 6 Mei 2021, 16:29 WIB
Batu Hajar Aswad.
Batu Hajar Aswad. /Twitter/@ReasahAlharmain/

KABAR BESUKI - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka telah mengungkap penampakan batu Hajar Aswad melalui foto beresolusi tinggi pada Senin, 3 Mei 2021.

Presidensi Umum Urusan Masjid Agung Saudi dan Masjid Nabawi mengungkapkan, batu suci kuno di Mekkah ini dipotret dengan resolusi tinggi.
 
Hajar aswad difoto menggunakan kamera 49.000 megapiksel dan membutuhkan waktu lebih dari 50 jam untuk dibidik dan dikembangkan.
 
Pihak presidensi umum juga bekerja sama dengan agen teknik Dua Masjid Suci untuk mengambil 1.050 foto Hajar Aswad, yang masing-masing kamera berukuran 160 GB.
 
Pemotretan ini menggunakan teknik yang dikenal sebagai penumpukan fokus.
 
Teknik ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus yang berbeda untuk menjaga ketajaman produk akhir.
 
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Khazanah Islam, batu itu tersimpan di sisi timur Kabah dan menjadi penanda awal dan akhir tawaf bagi para jemaah umrah dan haji. Beberapa di antara mereka bahkan pernah berhasil mencium batu tersebut.
 
Namun batu tersebut memiliki lika-liku sejarah mulai dari rusak hingga percobaan pencurian. Berikut sejumlah peristiwa penting terkait Hajar Aswad.
 
Pada abad ke-11 seorang pria yang diduga diutus Khalifah Fatimiyah al-Hakim bin-Amr disebut berupaya menghancurkan Hajar Aswad tetapi terbunuh di tempat. Kejadian itu menyebabkan sedikit kerusakan pada batu suci tersebut.
 
Sementara itu, sekitar 1674, menurut Jihann Ludwig Burckhardt, seseorang diduga mengolesi Hajar Aswad dengan kotoran sehingga "setiap orang yang menciumnya ternoda."
 
Hajar Aswad dilaporkan sempat dicuri dari Kabah sekitar tahun 930 Masehi oleh pasukan Qarmatians saat menjarah Mekah.
 
Prajurit Qarmatians kemudian membawa batu tersebut ke wilayah mereka di Ihsaa atau Hajar (Arab Timur Modern).
 
Kelompok itu juga menodai aliran sumur air Zamzam dengan jasad para Muslim yang tewas dalam peristiwa itu.
 
Menurut sejarawan Ottoman Qutb al-Din, pemimpin Qarmatians saat itu memasang Hajar Aswad di masjidnya sendiri, Masjid Al-Dirar, dengan maksud mengalihkan ibadah haji dari Mekah.
 
Namun, upaya itu gagal karena para jemaah terus menghormati Kabah. Menurut sejarawan Al Juwayni, pada tahun 952 Masehi, Hajar Aswad dikembalikan ke tempat aslinya.
Hajar Aswad merupakan sebuah batu berasal dari surga seperti yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hajar Aswad memiliki arti “hajar” yang berarti batu,, dan “Aswad” berarti hitam.
 
Diketahui bahwa batu Hajar Aswad pada awalnya berwarna seputih susu, namun doa umat manusia yang membuat batu tersebut menjadi hitam. 
 
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." (HR Tirmidzi).
 
Batu Hajar Aswad merupakan batu yang akan menjadi saksi pada hari Kiamat yang akan datang seperti keterangan Ibnu Abbas dalam sabda Nabi Muhammmad SAW mengenai Hajar Aswad.
 
“Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara, dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya”.
 
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa barangsiapa yang bersalaman dengan Hajar Aswad maka seakan dirinya sedang bersalaman dengan Allah SWT. Hal itu diibaratkan bahwa Hajar Aswad merupakan tangan kanan Allah SWT di bumi.
 
Itulah beberapa keistimewaan Hajar Aswad, batu yang berasal dari surga dan menjadi pondasi Kakbah.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Khazanah Islam


Tags

Terkini