Jelang Larangan Mudik, Tercatat Lebih dari 5.000 Warga Jakarta Tetap Nekat Gunakan Transportasi Umum

- 6 Mei 2021, 15:25 WIB
 Ilustrasi bandara.
Ilustrasi bandara. / Unsplash.com/ Wngang Zai

KABAR BESUKI - Stasiun kereta api dan bandara di Jakarta dipadati oleh para pelancong yang melakukan upaya terakhir untuk meninggalkan ibu kota, pemerintah akan memberlakukan larangan lain pada hari Kamis, 6 Mei 2021 pada eksodus tahunan ke provinsi lain yang menandai akhir Ramadhan. 

Pemerintah khawatir Indonesia akan mengalami lonjakan infeksi COVID-19 jika jutaan orang diizinkan melakukan perjalanan dari kota ke kampung halaman untuk merayakan hari raya Idul Fitri.

Larangan migrasi massal, yang dikenal sebagai Mudik, akan diberlakukan mulai tengah malam pada 6 Mei hingga 17 Mei. Pihak berwenang berjanji untuk meningkatkan tindakan penegakan hukum di pos pemeriksaan. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Edisi 7 Mei 2021, Seberapa Beruntung Kamu Pada Hari Jumat, Cek Selengkapnya

Sementara itu, ahli epidemiologi mengkritik larangan tersebut karena terlalu singkat, menambahkan bahwa jangka waktu yang singkat akan mengalahkan tujuan mengekang penyebaran virus corona.

Menurut perusahaan kereta Kereta Api Indonesia, sekitar 15.000 orang telah meninggalkan Jakarta melalui dua stasiun utama antar kota setiap hari sejak pekan lalu. Kedua stasiun tersebut yakni stasiun Senen dan Gambir. 

Biasanya, sekitar 5.000 orang meninggalkan Jakarta melalui dua stasiun tersebut setiap hari. 

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Akan Melahirkan Bayi Prematur, Berikut Ulasannya

Di ujung lain stasiun ada penumpang yang menunggu kereta mereka tiba. Tempat terbatas, beberapa di antaranya ditandai dengan birokrasi karena aturan jarak sosial. Hal ini mengakibatkan banyak orang duduk di lantai di samping koper dan kardus berisi pakaian serta hadiah untuk orang yang mereka cintai di rumah.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA


Tags

Terkini