Meski terlihat mutakhir, Ustadz Adi Hidayat menyebut Islam memandang metaverse dengan perspektif berbeda dari yang selama ini digaungkan oleh penggagasnya.
Pria kelahiran Pandeglang, 11 September 1984 itu mengatakan bahwa metaverse berpotensi membawa orang-orang di dalamnya untuk dipengaruhi oleh setan karena melakukan berbagai aktivitas yang dianggap tak menghasilkan manfaat real dalam kehidupan.
"Jika metaverse ini ruangnya digunakan pada sifat khayalan yang tidak menghasilkan manfaat yang real dalam berkehidupan, maka itu perkara yang ruangnya diambil oleh setan," kata Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah video yang ditayangkan oleh kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Rabu, 12 Januari 2022 lalu.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan agar masyarakat tak larut dalam euforia metaverse yang berpotensi melalaikan manusia dari ibadah, karena dianggap dapat mengubah cara hidup manusia secara keseluruhan.
"Bergantung pada penggunaannya seperti apa. Kalau ternyata metaverse itu ruangnya, hanya untuk mengeksplor kegiatan duniawi yang mengabaikan sisi ukhrawi, lupa kita dengan sisi keibadahan, lupa kita dengan sholat," ujarnya.
Baca Juga: Amalan Dzikir Bebas dari Hutang Kata Ustadz Adi Hidayat, Baca Setelah Sholat Ashar
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat juga mengaku khawatir ketika umat Islam nantinya melaksanakan ibadah secara virtual di dunia metaverse dengan mengabaikan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh syariat Islam, bahkan untuk ibadah haji sekalipun.
"Bahkan jangan-jangan nanti hajinya virtual, sholatnya virtual. Begitu sholatnya tiba nggak pada ke masjid tuh, pada virtual semua, jamaahnya virtual. Itu bisa repot tuh," ucapnya.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan terhadap potensi berkembangnya kemaksiatan apabila metaverse benar-benar menjadi 'dunia baru' bagi masyarakat, hingga dia juga menyebut adanya potensi 'zina virtual'.