KABAR BESUKI – Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik (mulia) seribu bulan. Istilah itulah yang sering didengar dari dan oleh kalangan masyarakat.
Banyak yang menduga, bahwa malam lailatul qadar merupakan malam yang akan ditemukan diakhir-akhir tanggal ganjil bulan suci Ramadan. Pendapat ini juga yang kerap kali membuat umat muslim lebih menambah amal ibadahnya pada tanggal-tangal ganjil di akhir bulan Ramadan.
Lantas apakah hanya di tanggal ganjil saja adanya malam lailatul qadar?
Dalam kajian wawancara santai yang diunggah pada channel YouTube Najwa Shihab, Quraish Shihab menjelaskan mulai dari pengertian hingga ciri-ciri orang yang akan mendapatkan malam lailatul qadar.
Dalam telaah keilmuannya, ia menjabarkan bahwa Lail artinya malam, sedangkan qadar memiliki 3 pengertian.
- Qadar berarti penentuan
Allah menentukan banyak hal, seperti halnya Allah menentukan turunnya Al Quran di bulan suci Ramadan. Bisa juga yang berkaitan dengan takdir dan kehidupan manusia.
Allah yang Maha mengkehendaki dan Allah juga maha menentukan. Jadi Manusia sendiri tidak akan tau kapan terjadinya malam penantian tersebut.
- Qadar berarti mulia
Malam lailatul qadar berarti malam yang mulia, dan kemuliaannya tidak dapat terlukiskan. Hanya bisa disaksikan dan dirasa oleh orang-orang yang memang Allah kehendaki. Pengertian qadar yang satu inilah yang populer dikalangan masyarakat, yaitu malam yang lebih mulia dari seribu bulan.